Manusia mempunyai kebutuhan yang wajib terpenuhi demi kepuasan setiap individunya. Semakin tinggi peradapan insan, maka kebutuhannya semakin majemuk pada mana pertumbuhan & pertambahan insan memerlukan pemuasan secara menyeluruh & hal ini mungkin dibatasi oleh keterbatasan bahan & jasa yang tersedia pada lingkungan. Oleh karenanya diharapkan barang atau jasa bisa memuaskan kebutuhan hidup, apabila tidak terpenuhi kebutuhan hidupnya maka insan akan merasa kesulitan & sebagian orang akan miskin.Â
Ketika populasi bertambah manusia menciptakan tantangan gaya hidup dan kebutuhan mereka meningkat. Kekurangan ini mau tidak mau mengakibatkan beberapa kebutuhan belum terpenuhi atau tidak terpenuhi sama sekali. Jika permasalahan peradaban manusia berkaitan dengan ketidakseimbangan antara keinginan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masalah utama terletak pada keinginan memenuhi gaya hidup, bukan pada memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Karena Allah SWT memberi manusia alasan untuk memutuskan seberapa besar kebutuhannya dan bagaimana cara mengatasinya. Â Mengingat terbatasnya sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka perlu dibangun landasan yang menjamin tercapainya tujuan tersebut tepat pada sasaran. Suatu tingkat produksi yang mencukupi secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan setiap individu maupun kebutuhan manusia. Masalah distribusi barang dan jasa erat kaitannya dengan masalah produksi.
Sistem kapitalis, selain memfokuskan segala upaya pada kegiatan produktif dalam negeri, mengembangkan perekonomian, dan menyusun rencana perekonomian untuk meningkatkan produksi dan mengeksploitasi perekonomian, tidak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah kemiskinan dan kurangnya pemenuhan kebutuhan dasar di negara tersebut.negara. Tidak ada cara untuk menyelesaikannya. Sumber daya tidak terbatas. Kegiatan yang memberikan kesempatan kepada kelompok tertentu untuk mengeksploitasi sumber daya ekonomi disebut dengan prinsip kapitalisme. Dengan kata lain, asas ini memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk menerima sebanyak-banyaknya kekayaan  yang dihasilkannya, tanpa mempertimbangkan kemungkinan pendistribusiannya. Hal ini akan lebih merata ke seluruh lapisan masyarakat.
Karl Marx, bagi para pemikir & pengikut teori kritis terutama golongan kiri marxisme masih percaya bahwa pemikiran & teori yg dilahirkan Marx menurut analisis panjangnya akan terus relevan sepanjang masih eksisnya sebuah sistem yang bernama kapitalisme. Lantaran memang hampir semua teori & analisis ekonomi-politiknya buat mengkritik kapitalisme.
Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang menekankan peran modal, yaitu segala bentuk kekayaan, termasuk barang-barang yang digunakan dalam produksi barang-barang lainnya (Bagus, 1996). Ilmuwan politik kelahiran Austria, William Ebenstein, menggambarkan kapitalisme bukan sekadar sistem ekonomi, melainkan sistem sosial yang komprehensif. Â Ia mengaitkan perkembangan kapitalisme dengan gerakan individualis. Di sisi lain, ekonom Inggris kelahiran Austria, Friedrich August Hayek, menganggap kapitalisme sebagai perwujudan liberalisme dalam perekonomian (Kristeva, 2010). Kapitalisme, sebagai sistem ekonomi dominan di banyak negara, telah menjadi subjek kritik yang intensif, terutama terkait dampaknya terhadap lingkungan.
Kapitalisme juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim melalui emisi gas rumah kaca akibat aktivitas industri dan penggunaan energi fosil. Pertumbuhan ekonomi yang tidak dibatasi dalam sistem kapitalis seringkali mendorong eksploitasi sumber daya alam tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan. Menurut laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), jika emisi gas rumah kaca terus meningkat dengan kecepatan seperti saat ini, suhu global dapat meningkat hingga 1,5 derajat Celcius pada dekade berikutnya, sehingga menghancurkan kehidupan di Bumi. Kapitalisme juga berkontribusi terhadap degradasi ekologi melalui praktik pembangunan yang tidak berkelanjutan. Proyek berskala besar seperti pembangunan infrastruktur dan urbanisasi seringkali dilaksanakan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjangnya. Hal ini menyebabkan hilangnya habitat  banyak spesies dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Kritik terhadap kapitalisme berfokus pada bagaimana praktik ekonomi yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek dapat menyebabkan kerusakan yang serius. Sistem ekonomi kapitalis mengharuskan setiap orang untuk bekerja dan mencapai potensi penuh mereka dalam hidup untuk mencapai tujuan produktivitas, terlepas dari keadaan sosial mereka. Kemanusiaan dieksploitasi sebagai semacam  penentu untuk mencapai tujuan pendapatan nasional, mengabaikan bagaimana masyarakat diajarkan untuk memenuhi rasa keadilan dibandingkan apa yang sebenarnya mereka lakukan. Kritik ekonomi terhadap kapitalisme merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan individu & menaruh kepuasan bagi semua individu. Oleh lantaran itu, sistem ekonomi kapitalis memungkinkan pemenuhan kebutuhan masyarakat  secara makro dengan menaikkan taraf produksi & menaikkan pendapatan nasional, tanpa memperhatikan seberapa besar  distribusi ekonomi yg menjangkau setiap individu terhadap kelompok. Kita hanya penekanan dalam penyediaan alat.
Sistem kapitalis seringkali memperburuk kesenjangan sosial dengan memberikan dampak lingkungan yang tidak proporsional terhadap kelompok tertentu dalam masyarakat, terutama kelompok yang kurang beruntung. Masyarakat miskin seringkali menjadi korban pertama dari degradasi lingkungan dan perubahan iklim karena mereka mempunyai sumber daya yang terbatas untuk beradaptasi dan pulih dari bencana. Praktik kapitalis seringkali menyebabkan polusi udara dan air yang parah.Kegiatan industri, pengangkutan dan pembakaran bahan bakar fosil menimbulkan polusi dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan ekosistem. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara membunuh sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.
Kritik terhadap kapitalisme dan dampak lingkungan di masa depan seringkali mengacu pada sejumlah faktor, termasuk eksploitasi sumber daya alam yang tidak berkelanjutan, polusi, dan ketidakadilan sosial yang diakibatkan oleh pengutamaan keuntungan dibandingkan kelestarian lingkungan. Dari sudut pandang pribadi, menurut saya kapitalisme dalam bentuk ekstrimnya tentu berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan dalam jangka panjang. Sistem kapitalis sering kali mengutamakan keuntungan, dan perusahaan dapat  mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap ekosistem dan keberlanjutan bumi.
Misalnya, perusahaan sering kali mencari cara untuk meminimalkan biaya produksi dengan mengabaikan peraturan lingkungan atau menggunakan energi fosil, yang berdampak negatif terhadap iklim. Selain itu, kapitalisme  sering kali mendorong pola konsumsi yang berlebihan, di mana masyarakat  membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka perlukan hanya untuk mendukung model ekonomi yang dirancang untuk pertumbuhan tanpa akhir.
Hal ini berkontribusi pada peningkatan limbah dan polusi, serta kelangkaan sumber daya alam. Meskipun kapitalisme  berisiko memperburuk masalah lingkungan, terdapat juga potensi  reformasi dan adaptasi. Dengan mendorong perusahaan untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan mengembangkan teknologi ramah lingkungan, dan berinvestasi pada energi terbarukan, kita dapat mengubah kapitalisme untuk lebih fokus pada keberlanjutan. Konsep ``kapitalisme hijau'' yang berupaya menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan perlindungan lingkungan, mulai bermunculan. Pada akhirnya, kritik terhadap kapitalisme dalam konteks dampak lingkungannya menekankan perlunya inovasi dalam politik dan teknologi, dan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan global terhadap tantangan ekologi yang kita hadapi harus dilihat dalam kerangka yang lebih luas, termasuk materialitas. Tanpa  perubahan signifikan dalam cara kita memandang dan mengelola hubungan antara ekonomi dan lingkungan, dampak negatif kapitalisme terhadap masa depan planet kita akan sangat besar.