Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membuang Sampah Sembarangan, Apakah Budaya Masyarakat Kita?

19 November 2024   08:59 Diperbarui: 19 November 2024   16:59 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah di danau buatan, depan Stasiun Tawang (dok.pri) 

Mendengar kata-kata si ibu, saya cukup terkejut. Diberi tahu tapi malah menyalahkan orang lain. Perlu diketahui, saya bahkan selalu menyimpan sampah-sampah di tas selesai makan, sebelum membuangnya ke tempat sampah. Yup, saya tidak membuang sampah sembarangan. 

Dengan muka kecut, si ibu akhirnya pergi sambil membawa sampah yang sempat ia jatuhkan, lalu memasukkannya ke trash bag yang dicantolkan panitia di tiap sudut lokasi. 

Sebenarnya, saya sendiri mau-mau saja memungut sampah si ibu, kemudian memasukkannya ke tempat sampah. Namun, beliau sudah mengambil sendiri sampah tersebut. 

Berangkat dari kejadian itu, saya jadi paham bila masalah sampah masih jadi hal utama di Indonesia. Tak ada kesadaran untuk menjaga kebersihan. Bayangkan jika tabiat si ibu tersebut dilakukan oleh jutaan orang Indonesia, jumlah sampah yang menumpuk, bakal fantastis jumlahnya.

Pantas bila Polder Tawang dipenuhi sampah mengambang. Bisa jadi, para pengunjung yang datang ke sana abai pada kebersihan, lalu membuang begitu saja sampah mereka ke air.

Mereka merasa malas bergerak menuju tong-tong sampah yang disediakan petugas, padahal jumlahnya memadai dan tersedia di tiap sudut. Hal itu sesuai yang diungkapkan petugas penyapu di lokasi setempat. 

Petugas tersebut mengatakan bila ia dan kawan-kawannya rutin menyaring sampah di permukaan polder, tapi selalu saja ada pengunjung yang membuang sampah ke air.

Pemandangan Polder Tawang, atau danau buatan seberang Stasiun Tawang (dokumentasi pribadi) 
Pemandangan Polder Tawang, atau danau buatan seberang Stasiun Tawang (dokumentasi pribadi) 

Mungkin ajaran membuang sampah memang perlu diberlakukan sejak kecil, dari orang tua. Jika orang tua memberi teladan soal menjaga kebersihan, saya yakin anak-anak akan mengikuti. 

Sama seperti suporter Jepang di GBK pada laga melawan Indonesia, dari anak-anak hingga usia tua, mereka terlihat bergotong royong mengambil sampah, lantas memasukkannya ke trash bag biru. Saya yakin, kebiasaan tersebut dibangun sejak kecil. 

Seandainya ada lebih banyak orang Indonesia sadar menjaga kebersihan dan tak membuang sampah sembarangan, jumlah sampah yang dibersihkan tim Pandawara di lautan atau di sungai tak akan separah itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun