"Ketika kamu memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi, entah karena beasiswa atau biaya sendiri, bersyukurlah! Sebab, masih banyak anak di luaran sana tidak seberuntung dirimu"
Saat lulusan SMA, 22 dari 32 siswa di kelas, memutuskan untuk bekerja setelah lulus, termasuk teman satu bangku saya bernama Ria.Â
Soal melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi, dengan tegas Ria menolak. Kondisi perekonomian keluarga yang serba kekurangan membuat ia harus puas sebagai tamatan SMA.Â
Memang, tak semua orang punya keberuntungan mengenyam pendidikan tinggi. Besarnya UKT tiap semester ditambah biaya hidup di tanah rantau, membuat banyak orang mengurungkan niat.Â
Bila sudah begini, maka bekerja merupakan pilihan terbaik setelah menjalani wajib belajar 9 tahun, alih-alih mendaftar ke PTN atau PTS.Â
Lantas, apakah memilih bekerja setelah lulus SMA itu salah?Â
Oh tentu tidak, bekerja atau melanjutkan kuliah sama-sama pilihan tepat. Hanya saja, orang dianggap lebih menguasai bidangnya saat mengenyam pendidikan tinggi.Â
Selain itu, melalui pendidikan tinggi, karier seseorang bisa lebih terbuka lebar. Sebab, di Indonesia, lebih banyak lowongan pekerjaan dengan kualifikasi sarjana. Iya gak?Â
Beberapa waktu lalu, ketika mendengar pernyataan pemerintah bahwa kuliah tak wajib, saya sebenarnya berada pada posisi abu-abu. Saya setuju kuliah tidak wajib karena membutuhkan persiapan biaya tinggi.Â