Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Presidensi G20: Asa Menyala dari Tangan-Tangan Perempuan untuk Berdaya Finansial Melalui UMKM

31 Juli 2022   21:02 Diperbarui: 31 Juli 2022   21:11 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Ibu Yuri, pengrajin gerabah Dusun Klipoh sedang mengajari wisatawan membuat gerabah (Dok.Pri)

Presidensi G20 bukan sekadar perhelatan akbar yang berisi para petinggi negara dan membahas hajat masyarakat secara global. Lebih dari itu, ada unsur paling krusial yang tengah diusahakan di tanah air, salah satunya mengenai tantangan memulihkan dan memperkuat negeri melalui program ekonomi inklusif bagi kelompok subsistence.

***

Selasar sebuah bangunan bernuansa joglo tampak cukup riuh hari itu. Ada sekitar 10 orang lebih berkerumun teratur seraya menyimak penjelasan seorang lelaki paruh baya berpakaian lurik coklat setengah ungu.

Tak jauh dari lelaki tersebut, duduk beberapa perempuan tengah memijat tanah liat sembari memutar perbot atau pottery wheel secara manual. Mereka terlihat fokus membuat kerajinan gerabah seperti pot bunga, kuali, kendi, anglo, piring, gelas hingga keramik. Ya, sebuah pemandangan lazim yang bisa ditemukan di tempat bernama Arum Art.

Para perempuan pengrajin gerabah (Dok.Pri)
Para perempuan pengrajin gerabah (Dok.Pri)

Arum Art merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang terletak di Dusun Klipoh, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Hingga saat ini, tempat tersebut menjadi saksi bisu bagaimana tangan-tangan ajaib para ibu mengubah tanah liat yang semula abstrak menjadi berbagai bentuk gerabah bernilai tinggi.

Pak Supoyo (berpakaian lurik) tengah menjelaskan ttg sejarah Gerabah (Dok.Pri)
Pak Supoyo (berpakaian lurik) tengah menjelaskan ttg sejarah Gerabah (Dok.Pri)

Bapak Supoyo selaku pemilik Arum Art menjelaskan bahwa sejak TK anak-anak sudah dilatih oleh orang tua mereka untuk bersahabat dengan pottery wheel, tanah liat dan teknik-teknik pembakaran sederhana.

Usaha Gerabah Arum Art sudah menggunakan QRIS untuk pembayaran (Dok.Pri)
Usaha Gerabah Arum Art sudah menggunakan QRIS untuk pembayaran (Dok.Pri)

Tak heran, selepas pulang sekolah dan senggang, para remaja perempuan Dusun Klipoh akan membuat gerabah untuk mengisi waktu luang. Itung-itung menambah uang saku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun