Presidensi G20 bukan sekadar perhelatan akbar yang berisi para petinggi negara dan membahas hajat masyarakat secara global. Lebih dari itu, ada unsur paling krusial yang tengah diusahakan di tanah air, salah satunya mengenai tantangan memulihkan dan memperkuat negeri melalui program ekonomi inklusif bagi kelompok subsistence.
***
Selasar sebuah bangunan bernuansa joglo tampak cukup riuh hari itu. Ada sekitar 10 orang lebih berkerumun teratur seraya menyimak penjelasan seorang lelaki paruh baya berpakaian lurik coklat setengah ungu.
Tak jauh dari lelaki tersebut, duduk beberapa perempuan tengah memijat tanah liat sembari memutar perbot atau pottery wheel secara manual. Mereka terlihat fokus membuat kerajinan gerabah seperti pot bunga, kuali, kendi, anglo, piring, gelas hingga keramik. Ya, sebuah pemandangan lazim yang bisa ditemukan di tempat bernama Arum Art.
Arum Art merupakan salah satu sentra kerajinan gerabah yang terletak di Dusun Klipoh, Kecamatan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Hingga saat ini, tempat tersebut menjadi saksi bisu bagaimana tangan-tangan ajaib para ibu mengubah tanah liat yang semula abstrak menjadi berbagai bentuk gerabah bernilai tinggi.
Bapak Supoyo selaku pemilik Arum Art menjelaskan bahwa sejak TK anak-anak sudah dilatih oleh orang tua mereka untuk bersahabat dengan pottery wheel, tanah liat dan teknik-teknik pembakaran sederhana.
Tak heran, selepas pulang sekolah dan senggang, para remaja perempuan Dusun Klipoh akan membuat gerabah untuk mengisi waktu luang. Itung-itung menambah uang saku.