Mohon tunggu...
Nurul Mutiara R A
Nurul Mutiara R A Mohon Tunggu... Freelancer - Manajemen FEB UNY dan seorang Blogger di www.naramutiara.com

Seorang Perempuan penyuka kopi dan Blogger di http://www.naramutiara.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Di Jogja, Selain Ada Tugu, Juga Ada Sate Ratu yang Kamu Harus Tahu!

16 Agustus 2018   04:03 Diperbarui: 16 Agustus 2018   07:35 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua tentang Sate Ratu

Kamu suka wisata kuliner? Sama, saya juga. Lantas sudah berapa kuliner yang kamu cicipi dan dimana aja? Nah, kalau kamu emang pecinta kuliner sejati, tidak ada salahnya kalau mampir ke kota Jogja dan mengenal beberapa kuliner yang ada di kota gudeg ini. Kota Jogja dikenal wisatawan bukan hanya dari budayanya yang kental atau wisata alamnya, namun juga karena beragam kuliner yang tersedia didalamnya.

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat jalan-jalan kuliner bersama teman-teman Kompasianer jogja, ke salah satu kedai kuliner sate bernama Sate Ratu. Kedai tersebut terletak cukup strategis karena berada di Jogja Paradise Foodcourt---salah satu lokasi khusus untuk menjual berbagai kuliner. So, untuk menjangkaunya, kamu tidak akan mengalami kesulitan karena lokasinya yang dekat dengan jalan raya.

Berbicara tentang Sate Ratu, hmm pastinya penasaran kan kenapa bernama Sate Ratu. Apa pemiliknya keturunan ratu? Tidak. Apa yang membeli para Ratu? Haha tidak juga. Well, lalu kenapa dinamakan Sate Ratu? Oke baiklah. Saya akan bercerita sedikit mengenai sejarah kedai ini mengapa bernama Sate Ratu.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Kedai Sate Ratu merupakan tempat jajan kuliner yang dimiliki sepasang suami istri asal Jogja. Mereka adalah Budi Seputro dan istrinya Maria Watampone. Nah menurut Bapak Budi selaku owner, asal muasal dinamakan Ratu karena istilah tersebut memiliki kesan jawa (Njawani, tradisional) namun memunculkan kesan kasta tinggi (High level). Awalnya, usaha ini merupakan angkringan. Tepatnya bernama Angkringan Ratu. Angkringan Ratu berusaha memproduksi berbagai makanan hasil olahan sendiri, termasuk  sekitar puluhan sate yang dijual.

Nah, dalam perkembangannya, Pak Budi merasa kesulitan dengan idealisme bahwa sate harus diproduksi sendiri, sehingga melalui berbagai pertimbangan, beliau akhirnya memilih untuk membuka kedai sate dengan 2 produk unggulan yakni  Sate Merah dan Sate Lilit basah, meskipun ada 1 produk lagi yakni ceker tugel.

Oh iya. Kalau kamu berkunjung ke kedai Sate Ratu, kamu akan menemukan Sate Lilit dalam bentuk persegi, jadi bukan lagi dalam bentuk tusukan ya gaes. Why? Ya, dalam proses pembuatannya, ternyata pak Budi mengalami kesulitan jika jumlah sate yang dipesan banyak dan harus menusuknya satu persatu. Dengan adanya permasalahan tersebut, akhirnya sate lilit dimodifikasi menjadi Lilit Basah, yakni dengan cara dicetak berbentuk persegi. Perubahan itu telah memudahkan beliau dalam penyajian yang tentunya tak merubah cita rasa yang ada.

Ketika pertama kali saya berkunjung ke Kedai Sate Ratu, saya menemukan sentuhan tradisional dengan dekorasi unik di setiap dindingnya. Terdapat sebuah peta dunia, beberapa bingkai foto berisi penghargaan dan coretan-coretan di dinding seperti tanda tangan dan testimoni dari pelanggan yang datang. Saya penasaran dengan itu, terutama mengenai coretan-coretan di dinding. Pada akhirnya rasa penasaran saya pun terjawab melalui penjelasan Pak budi.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Coretan-coretan tersebut merupakan tanda dari para pelanggan bahwa mereka pernah berkunjung ke tempat tersebut. Ya, ini berkaitan dengan pelanggan beliau yang sebagian besar merupakan wisatawan asing. Beliau memang tak pernah menyangka bahwa segmentasi pasar produk Sate Ratu ini berubah dari pelanggan domestik ke pelanggan Asing.

Saat ini sudah ada sekitar 60 lebih negara, asal wisatawan asing yang berkunjung dan menikmati hidangan di Kedai Sate Ratu. Bahkan, ada beberapa wisatawan yang berasal dari negara yang jarang diekspos seperti Aruba. Sudah tahukah kamu mengenai Aruba? Kalau belum cari sendiri via google ya hehe

Well, bagi saya ada pertanyaan yang cukup menarik terkait Aruba dan Sate Ratu. Kok bisa mereka sampai tahu mengenai tempat ini? Hmm, mungkin kamu memiliki pertanyaan yang sama. Pak Budi juga beberapa kali menjelaskan bahwa promo yang dilakukan masih menggunakan medsos terutama instagram. Hanya saja bagi beliau, promo melalui kepuasaan konsumen menjadi hal yang utama. Mungkin itulah sebabnya wisatawan asal Aruba bisa mengetahui informasi tentang Sate Ratu. Selain, mendapatkannya dari media sosial juga melalui pelanggan yang pernah datang.

Sate Ratu juga memiliki beberapa penghargaan lho. Salah dua penghargaan yang paling bergensi adalah penghargaan dari Trip Advisor dan Indonesia Award for excellent restaurant. Keren kan? Woke, kalau kamu kepo dengan penghargaan lainnya, kamu bisa kok langsung cuzz datang ketempat ini. Tanya-tanya dikit ke ownernya gapapalah ya untuk mengatasi rasa kepo kamu. Hehe

Icip-icip Sate Merah dan Lilit Basah

Baiklah. Dari awal saya mengatakan bahwa saya adalah seorang pecinta kuliner. Nah, jadi gak fair donk kalau saya tidak mencicipi sendiri rasa dari kedua menu unggulan Sate Ratu yakni Sate Manis dan Lilit basah. Berikut merupakan Sate Merah yang bagi saya merupakan menu favorit.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Rasa Sate Merah ini, manis dan pedas. Hmm, so yummy! Tidak seperti sate Madura yang berbumbu kacang, Sate Merah menggunakan bumbu khusus dalam penyajiannya. Ya, sesuai namanya, bumbunya pun berwarna merah merona dan pedas. Bahkan, karena banyaknya permintaan pasar terhadap Sate Merah, maka dibuat pula bumbu Sate Merah yang khusus untuk dijual. FYI, kamu bisa membelinya dengan harga Rp 40.000,-

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Lalu bagaimana dengan cita rasa Lilit Basah? Untuk rasa dari menu ini menurut saya juga tak kalah nikmat. Jika rasa Sate Merah manis pedas, Lilit basah ini lebih terasa gurih. Yang membuat saya tertarik dengan Lilit basah ini adalah tekstur daging ayamnya yang lembut dan aroma yang begitu menggoda lidah. Perpaduan sempurna antara bawang goreng dan kuah yang harum. Rasanya nendang sekali hehe

Nah, ini dia penampakan Lilit basah jika kamu membelinya. Ada 4 irisan daging lilit yang diberi kuah dengan garnis bawang merah goreng dan potongan-potongan mentimun diatasnya. Pokok e maknyusss.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Baiklah, itu dia perjalanan icip-icip kuliner ala saya bersama Kjog. Rasanya gak akan puas jika hanya membaca ulasan ini kan? Kalau kamu penasaran dengan gurihnya Lilit Basah dan nendangnya rasa pedas Sate Merah, kamu bisa kok langsung mampir ke Jogja Paradise Foodcourt di jalan Magelang, Jogjakarta. Oke, demikian perjalanan saya icip-icip menu Sate Ratu yang mantap. Mengenal Jogja, pastilah kamu mengenal Tugu, kalau kamu udah tahu Sate Ratu, ayokklah datang tanpa ragu. Oke salam kulineran!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun