Mohon tunggu...
Mutiara Nur Aini
Mutiara Nur Aini Mohon Tunggu... Desainer - Universitas Negeri Malang

Fashion Desaigner Study Program

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masker Tie Dye Forum Anak Desa Mojorejo, Sosialisasi oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang

30 Mei 2021   02:12 Diperbarui: 30 Mei 2021   19:19 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batu -- Masa pandemi yang tidak kunjung selesai membuat masyarakat dipaksa untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya yaitu dengan memakai masker. Penggunaan masker yang itu -- itu saja kadang membuat masyarakat kurang tertarik untuk memakai masker sebagai pemenuhan protokol kesehatan.

Sabtu (01/05/2021) Lima mahasiswa dari program studi Tata Busana Universitas Negeri Malang menyadari keaadaan dan masalah yang dihadapi beberapa masyarakat. Sosialisasi pembuatan masker tie dye yang dilaksanakan di pendopo Balai Desa Mojorejo Kota Batu merupakan salah satu solusi mengatasi kebosanan masyarakat untuk memakai masker secara patuh.

dokpri
dokpri
Tie dye merupakan suatu teknik pewarnaan bahan kain yang belakangan ini mulai marak lagi di perbincangkan. Tie dye ini dilakukan dengan cara mengikat atau melipat kain lalu diberikan warna sesuai keinginan. Warna yang dihasilkan oleh teknik tie dye ini menghasilkan warna abstrak dengan percampuran yang unik. Hal tersebutlah yang membuat teknik ini populer di kalangan masyarakat khususnya remaja.

Kegiatan sosialisasi pembuatan masker tie dye ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa. Adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja untuk selalu patuh protokol kesehatan.

dokpri
dokpri
Sosialisasi diawali dengan pemberian materi tie dye oleh mahasiswa program studi Tata Busana Universitas Negeri Malang. Penjelasan materi dilengkapi dengan penyajian video agar materi dapat dipahami dengan tepat. 

Setelah penyampaian materi, peserta sosialisasi dibagi menjadi dua kelompok agar tidak terjadi penumpukan saat proses pembuatan masker. Masker diawali dengan pengikatan masker dengan karet, dilanjutkan dengan pemberian warna sesuai keinginan. Setelah warna sudah diberikan, masker didiamkan sekitar 15 menit, lalu karet ikatan dilepaskan dan dilakukan pencucian dengan air dan terakhir masker diangin -- anginkan dengan menghindari cahaya secara langsung.

Dengan demikian diharapkan sosialisasi pembuatan masker tie dye forum anak Mojorejo dapat bermanfaat kedepannya. Sosialisasi diharapkan dapat membantu dan menginspirasi banyak orang. Dengan makser yang dihasilkan dapat meningkatkan minat dan semangat untuk selalu memakai masker dengan gaya baru dan lebih menarik untuk dikenakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun