Batu -- Masa pandemi yang tidak kunjung selesai membuat masyarakat dipaksa untuk terus menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya yaitu dengan memakai masker. Penggunaan masker yang itu -- itu saja kadang membuat masyarakat kurang tertarik untuk memakai masker sebagai pemenuhan protokol kesehatan.
Sabtu (01/05/2021) Lima mahasiswa dari program studi Tata Busana Universitas Negeri Malang menyadari keaadaan dan masalah yang dihadapi beberapa masyarakat. Sosialisasi pembuatan masker tie dye yang dilaksanakan di pendopo Balai Desa Mojorejo Kota Batu merupakan salah satu solusi mengatasi kebosanan masyarakat untuk memakai masker secara patuh.
Kegiatan sosialisasi pembuatan masker tie dye ini dilakukan untuk meningkatkan kreativitas terutama remaja sebagai generasi penerus bangsa. Adanya kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja untuk selalu patuh protokol kesehatan.
Setelah penyampaian materi, peserta sosialisasi dibagi menjadi dua kelompok agar tidak terjadi penumpukan saat proses pembuatan masker. Masker diawali dengan pengikatan masker dengan karet, dilanjutkan dengan pemberian warna sesuai keinginan. Setelah warna sudah diberikan, masker didiamkan sekitar 15 menit, lalu karet ikatan dilepaskan dan dilakukan pencucian dengan air dan terakhir masker diangin -- anginkan dengan menghindari cahaya secara langsung.
Dengan demikian diharapkan sosialisasi pembuatan masker tie dye forum anak Mojorejo dapat bermanfaat kedepannya. Sosialisasi diharapkan dapat membantu dan menginspirasi banyak orang. Dengan makser yang dihasilkan dapat meningkatkan minat dan semangat untuk selalu memakai masker dengan gaya baru dan lebih menarik untuk dikenakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H