Mohon tunggu...
Mutiara Anindya Putri
Mutiara Anindya Putri Mohon Tunggu... -

Content Free Lancer, Penyuara Hati Masyarakat Kalangan Bawah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tajen Tinggalkan atau Budayakan?

29 April 2016   11:13 Diperbarui: 29 April 2016   11:24 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bali akhir-akhir ini memang cukup sering terliput media karena kasus reklamasi Tanjung Benoa, tetapi tidak hanya itu, terdapat juga salah satu berita yang cukup mengejutkan dari pulau dewata akhir-akhir ini yaitu wacana pelegalan Tajen.

DPRD Bali diberitakan terus berupaya untuk melakukan pelegalan Tajen. Menurut Ketut Mandiranata Selaku Anggota DPRD Bali bersama Wakil Ketua DPRD IB Suryatmaja, AA Agung Anie Asmoro dan AA Budiarta yang mewakili DPRD Bali mengatakan, "Inilah keunikan Bali. Tajen terkait dengan pelestarian budaya, jadi tidak boleh hilang dan jangan sampai dimusnahkan,". Suryatmaja menambahkan, DPRD Bali akan segera mengkaji pelegalan tajen di Bali.

Sebenarnya bagi anda yang belum tahu, tajen atau sabung ayam adalah sebuah acara dimana terdapat dua ekor ayam yang di adu di sebuah arena. Kedua ayam tersebut di masing-masing kakinya telah dipasangkan sebilah pisau/besi tajam seperti silet.

Tajen ini sebelumnya merupakan salah satu prosesi ritual adat Hindu Bali yang bernama Tabuh Rah, karena dinilai menarik, sekarang prosesi ini malah menjadi sebuah acara yang dijadikan bahan tontonan, bahkan perjudian.

Karena kerap terjadi perjudian di acara-acara Tajen, masyarakat pun menjadi resah. Banyak warga yang malah sibuk menonton dan memasang taruhan tajen dari pada berkerja. Bahaya itupun terasa terhadap kalangan mudah seperti anak-anak dan remaja.. tidak bisa dipungkiri bahwa bisa saja anak-anak tersebut ikut menonton.

Dasar pemikiran dari DPRD Bali yang menginginkan adanya pelegalan Tajen ini sebenarnya juga tidak salah. Tajen memang adalah salah satu Tradisi warisan Leluhur yang tidak boleh dilupakan, bahkan harus di lestarikan. Tetapi terkait sering terjadinya perjudian inilah yang harusnya di atur regulasinya.

Kesimpulan nya adalah baik,buruk,benar dan salah tergantung dari masing-masing individu masyarakat menilainya. Tentu sebuah tradisi atau budaya memang selayaknya harus dilestarikan dan harus diingat bahwa sebuah tradisi yang baik dan bermakna positif harus selalu di bawa tetap pada jalurnya jangan sampai merubah makna dari sebuah tradisi itu sendiri.

Sumber: 1, 2, 3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun