Pendidikan bagi anak usia dini merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendidik dan mempersiapkan anak untuk mendidik dan mempersiapkan anak untuk melewati tahapan-tahapan selanjutnya. Maka dari itu kebanyakan orang tua memberikan pendidikan kepada anaknya dengan menyekolahkannya ke TK/PAUD sebagai sarana untuk memberikan pembelajaran meskipun tidak secara serius, akan tetapi dengan berbagai metode-metode permainan di dalamnya.
Tidak semua anak dapat merangsang apa yang diajarkan di sekolah, karena pada dasarnya kemampuan setiap anak itu berbeda-beda. Ada yang cepat tanggap, ada yang harus diulang sebanyak 2 sampai 4 kali, dan ada yang lambat dalam menerima pelajaran. Dan yang harus dikhawatirkan adalah gangguan dalam perkembangan membaca dan menulis yang umumnya terjadi pada anak usia dini atau yang disebut dengan "Disleksia".
Penderita disleksia ditandai dengan terjadinya kesulitan belajar yang paling umum adalah gangguan dalam membaca. Penyebab disleksia ini pun bermacam-macam, ada yang menyebutnya karena kekurangan neurologis dalam penglihatan, pendengaran atau lemah dalam memahami intruksi bacaan. Ada juga yang berpendapat karena 3 aspek kognitif penderita disleksia yaitu pendengaran, penglihatan dan perhatian.
Penderita disleksia ini tidak memiliki ciri fisik yang khusus, hanya saja kita harus menelitinya sendiri dari cara anak menerima pelajaran, membaca, menulis atau menerima intruksi. Biasanya anak penderita disleksia ada yang terlalu aktif ataupun yang terlalu pasif, jika anak memiliki ciri-ciri sama seperti yang telah disebutkan, maka kemungkinan anak tersebut menderita disleksia.
Untuk itu sebagai orang tua atau guru TK/PAUD harus kreatif untuk menerapkan metode pembelajaran yang bukan hanya bisa dimengerti untuk anak yang normal namun dapat dimengerti oleh anak penderita disleksia.
Berikut beberapa metode alternatif pembelajaran untuk anak penderita disleksia yaitu :
Terapkan metode permainan.
Sebagai guru atau orang tua, kita harus aktif dan kreatif untuk membimbing anak agar mudah untuk diajak belajar. Salah satu metodenya yaitu dengan menciptakan permainan-permainan edukatif yang bisa merangsang cara kerja anak penderita disleksia agar mereka bisa mengingat beberapa materi pelajaran yang terselip didalamnya.
Pembelajaran dengan musik/lagu anak.
Sebagian anak ada yang cepat menangkap pelajaran dengan metode audio/pendengaran, dengan begitu kita para guru atau orang tua harus memberikan beberapa rekaman/audio yang berisi lagu-lagu anak yang ceria dan tentunya terdapat pengajaran-pengajaran untuk anak.
Ulangi, ulangi, dan ulangi.