Keterbatasan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 di seluruh dunia, memang sangat berpengaruh terhadap setiap pergerakan yang bersangkutan dengan kreatifitas setiap insan. Minim nya paparan terhadap dunia luar, menciptakan batas bagia para siswa dan insan kreatif dalam menciptakan suatu karya yang langsung melibatkan situasi sekitar. Akan tetapi, di waktu yang bersamaan, hal tersebut juga memberikan kesempatan bagi para siswa abad 21 untuk terus bersua, terus berkembang, dan terus mencari jalan keluar dari setiap keterbatasan agar tetap mampu menghasilkan karya terbaik mereka.
Sebagai komitmen untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, serta dalam rangka penguatan implementasi kerja sama dan dukungan nyata pada program pemerintah dalam pemajuan literasi di Indonesia, SEAQIL menggagas Klub Literasi Sekolah (KLS) untuk sekolah mitra dengan fokus pemajuan literasi di lingkungan sekolah.Â
Di waktu yang bersamaan pula, KLS hadir untuk memberikan kesempatan kepada para siswa abad 21 untuk mengatasi salah satu isu yang sedang dihadapi terkait keterbatasan ruang kreatifitas karena pandemi COVID-19. Dilatar belakangi oleh hal tersebut, SEAMEO QITEP in Language bekerja sama dengan beberapa universitas dan sekolah penggerak untuk mewujudkan panggung kreatifitas bagi para siswa abad 21, sekaligus meningkatkan jumlah minat literasi di Indonesia.
Sebanyak 6 siswa di SMAN 1 Sibolga memilih peminatan Drama/Teater. Siswa difasilitasi oleh 2 mahasiswa pendamping yang berasal dari UPI dan UNNES. Kedua mahasiswa ini sudah memiliki pengalaman pelatihan di bidang Drama/Teater yang telah dilaksanakan dengan dukungan pelatihan dari SEAQIL beberapa minggu sebelum program dilaksanakan.
 Mahasiswa pendamping membekali siswa dengan pengetahuan dasar Drama/Teater yang disampaikan lewat presentasi dan informasi mengenai naskah atau cerita daerah sekitar. Materi Drama/Teater umum yang disampaikan oleh mahasiswa pendamping antara lain dasar-dasar pengetahuan Drama/Teater, unsur-unsur Drama/Teater, seni peran, seni suara, dan pengemasan drama di tengah-tengah pandemi. Adapun materi-materi lain yang diberikan secara tersendiri berdasarkan fokus bahasa siswa. Siswa diberikan penugasan berupa produk pertunjukan drama daring  yang disebarkan melalui kanal YouTube.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H