Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pencuri Rasa Percaya Diri

12 September 2024   21:03 Diperbarui: 12 September 2024   21:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masa kecil kita tidak dapat diulang untuk membentuk rasa percaya diri yang kuat sejak awal, tetapi kita masih memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang sehat agar rasa percaya diri yang telah tumbuh tidak runtuh atau hilang."

Rasa percaya diri merupakan elemen kunci dalam pencapaian pribadi dan profesional seseorang. Namun, banyak orang menghadapi tantangan besar dalam membangun dan mempertahankan rasa percaya diri mereka. Faktor-faktor yang memengaruhi rasa percaya diri sering kali berasal dari pengalaman masa kecil, interaksi sosial, dan hubungan percintaan.

Masa kecil adalah periode penting di mana pondasi percaya diri dibangun. Namun, karena masa lalu tidak dapat diulang, banyak orang yang merasa terhambat dalam upaya mereka untuk mengembangkan rasa percaya diri yang kuat. Pengalaman masa kecil yang negatif, seperti kurangnya dukungan emosional dari keluarga, sering kali meninggalkan bekas yang mendalam, memengaruhi keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri.

"Tidak mungkin aku bisa seperti dia. Siapalah aku?"

Melihat kesuksesan orang lain seharusnya memotivasi kita untuk mengikuti jejak mereka. Namun, seringkali ada orang yang malah merasa tertekan dan mundur dari cita-cita mereka.

Apa yang memengaruhi rasa percaya diri seseorang?

Pertama adalah lingkungan keluarga. Anak-anak yang mendapatkan kasih sayang dan penghargaan dari orang tua biasanya tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Sebaliknya, anak-anak yang sering disalahkan, dikritik, atau dibatasi akan tumbuh menjadi pribadi yang ragu-ragu, takut membuat kesalahan, dan kesulitan dalam membuat keputusan karena kurang percaya pada diri sendiri.

Kedua adalah interaksi sosial. Karena kita tidak bisa hidup sendiri, interaksi dengan orang lain sangat penting. Namun, jika interaksi ini bersifat negatif, seseorang bisa kehilangan rasa percaya diri. Misalnya, mereka yang mengalami perundungan, baik secara verbal maupun mental, bisa merasa tertekan. Sebaliknya, mereka yang berinteraksi dengan orang-orang yang penuh kasih dan mendukung akan merasa lebih percaya diri dan merasa bernilai.

Ketiga adalah hubungan percintaan. Hubungan ini memengaruhi rasa percaya diri seseorang secara signifikan. Orang-orang terdekatlah yang sering kali bisa memperkuat atau melemahkan rasa percaya diri kita. Dalam hubungan percintaan yang positif, rasa percaya diri bisa meningkat, sedangkan dalam hubungan yang penuh penurunan, perendahan, atau kontrol, rasa percaya diri dapat menurun secara bertahap.

Ada banyak faktor lain yang juga dapat memengaruhi rasa percaya diri. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam bergaul agar rasa percaya diri kita tidak terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menguranginya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun