Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman PKL di Rumah Sakit

13 Agustus 2024   23:32 Diperbarui: 13 Agustus 2024   23:34 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi (Rumah Sakit Terpadu Dompet Dhuafa, Bogor, Jawa Barat)

Tulisan ini menceritakan pengalaman yang berhasil mengubah cara pandang saya dalam menghadapi setiap persoalan hidup. Saya bersekolah di SMKN 28 Jakarta jurusan Asisten Keperawatan, 3 tahun berlalu dengan teori-teori kesehatan yang memusingkan dan memabukkan. 

Pada tahun 2019, virus COVID-19 hadir menggemparkan dunia, banyak karyawan dipecat, banyak pedagang yang kehilangan pelanggan, banyak pengusaha yang gulung tikar, dan banyak sekolah yang ditutup atau diliburkan. Libur yang awalnya hanya dua minggu kian menambah sampai akhirnya pemerintah memutuskan untuk menerapkan learning at home. 

Berbulan-bulan lamanya anak-anak di Indonesia belajar dari rumah, lewat zoom, lewat google classroom, dan berbagai aplikasi belajar lainnya. Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan semangat belajar dari calon tenaga kesehatan di SMKN 28 Jakarta. Kami secara bergilir melakukan praktek tindakan keperawatan di sekolah dengan menentukan jadwal perharinya. 

Kami pergi ke sekolah secara berkelompok dan tetap menerapkan aturan berpergian selama masa pandemi COVID-19. Mulai dari praktek memandikan pasien di atas kasur, memobilisasi pasien dari tempat kasur ke kursi roda, memobilisasi pasien dari kursi roda ke kasur, melakukan pemeriksaan dasar tanda-tanda vital (TTV), melakukan perawatan jenazah, mempraktekkan komunikasi terapeutik, membersihkan ruangan pasien, membersihkan kamar mandi, dan praktek dasar lainnya.

Di tahun 2020, seluruh siswa dan siswi SMKN 28 Jakarta melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Jurusan Asisten Keperawatan ditempatkan di Panti Jompo, Rumah Sakit Siloam Jakarta, Rumah Sakit Dompet Dhuafa Bogor, Klinik, dan Home Care. Saya bersama delapan teman yang lain ditempatkan di Rumah Sakit Dompet Dhuafa Bogor, hal ini mengharuskan saya untuk menyewa kost selama 6 bulan atau selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung. 

Saya menyewa tempat kost dekat dengan Rumah Sakit, mungkin jaraknya sekitar 500 meter. Sebelum kegiatan ini resmi dimulai, kami dibagikan jadwal dinas, ada yang dinas pagi (07.00-15.00), dinas siang (15.00-21.00), dan dinas malam (21.00-07.00). Masing-masing dari kami mendapat jadwal yang adil untuk semua prakerin.

Pada awal masa dinas, saya ditempatkan di Ruang Rawat Inap Dewasa. Ada seorang pasien bernama Tn. Endong yang berusia 59 tahun, saat itu dia menderita sesak nafas yang mengharuskannya menginap selama kurang lebih 5 hari. Selama dia dirawat, tidak ada seseorang yang datang menjenguknya, padahal dia mempunyai 4 orang anak dan 3 orang menantu. 

Berdasarkan cerita kakak perawat, dia datang ke rumah sakit seorang diri dan menyiapkan segala kebutuhannya sendiri walaupun sedang sakit. Dari sini saya belajar, ada orang yang disibukkan dengan pekerjaannya sampai melupakan baktinya terhadap orang tua, saya tidak ingin menjadi seperti anak dari Tn. Endong ini. Saya ingin menunjukkan bakti terhadap kedua orang tua di masa tua mereka.

Di periode selanjutnya, saya ditempatkan di ruang Ponek atau ruang bersalin. Di sini saya dituntut untuk siap siaga setiap saat, karena tidak ada satupun yang bisa menebak kapan seorang ibu melahirkan bayinya. Pada suatu malam, ada seorang ibu yang ingin melahirkan. Saya membantu kakak bidan dan turut menyaksikan proses persalinan ibu tersebut. 

Alhamdulillah bayinya lahir dengan selamat, suami dari si ibu sangat senang dan terus berada di samping anaknya. Sekitar satu jam kemudian, perawat kembali untuk memeriksa keadaan si ibu, ibu ini sangat bahagia atas kelahiran anaknya dan banyak mengucapkan terima kasih kepada kakak bidan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun