Sebelum membahas relasi antara epistemologi dengan logika, alangkah baiknya kita mengetahui apa yang menjadi perbedaan diantara keduanya. Setiap ilmu pengetahuan yang membedakan antara satu dengan yang lain adalah objek materialnya. Misalnya sosiologi dan psikologi, keduanya sama-sama membahas tentang manusia, tapi yang membedakan adalah sosiologi membahas interaksi sosial manusia yang satu dengan yang lain sedangkan psikologi membahas masalah kejiwaan manusia atau gangguan kejiwaannya.
Begitupun dengan epistemologi dan logika, logika objek materialnya adalah pikiran atau akal dan objek bahasannya adalah bagaimana cara yang benar dalam mengartikan dalil. Objek material epistemologi juga akal tapi yang membedakannya dengan logika adalah epistemologi membahas bagaimana cara membuktikan suatu kebenaran hingga sesuatu tersebut dapat dikatakan sebagai kebenaran.
Sekarang kita masuk ke pembahasan mengenai relasi antara logika dan epistemologi. Mengetahui merupakan hasil dari berpikir, jika diibaratkan logika itu bagaikan suatu resep masakan yang di mana epistemologi berperan penting dalam menjadikan bahan seperti sayur-sayuran menjadi suatu hidangan yang enak. Logika mengajarkan urutan memasak yang benar dan epistemologi adalah proses memasaknya.
Dalam urutan objek kajian epistemologi haruslah dipelajari terlebih dahulu dibandingkan logika. Epistemologi adalah pengetahuan umum sedangkan logika adalah pengetahuan khusus. Tetapi jika ditinjau dari aspek mana yang lebih dulu dipelajari, jawabanya adalah logika yang pertama dipelajari kemudian epistemologi.
Epistemologi seperti lampu sorot besar yang berada di tengah lampu sorot kecil, berati filsafat menjelaskan objek kajiannya dan objek kajian pengetahuan yang lain, pengetahuan yang menjelaskan pengetahuan yang lain. Jika dalam pembahasan empat relasi logika, maka hubungan epistemologi dengan ilmu-ilmu yang lain adalah hubungan relasi umum dan khusus mutlak.
