Menjalani ibadah puasa di asrama memang terasa menyenangkan, tapi beberapa aturan yang diterapkan kadang terasa membosankan. Kami as know as warga asrama putri diharuskan bangun pukul 3 dini hari guna melaksanakan salat tahajud sebelum sahur.Â
Dengan suasana yang tenang dan pikiran yang segar sebelum makan sahur, salat tahajud menjadi lebih berarti dan memberikan kesempatan untuk berdoa dan merenung.
Biasanya kami sahur jam setengah 4 dan setelah itu kami diperbolehkan melakukan rutinitas apapun sampai waktu azan subuh tiba.
Setelah makan sahur, biasanya saya langsung membersihkan diri alias mandi pagi supaya badan terasa segar dan nggak loyo-loyo amat. Berhubung kamar saya berada di lantai 2, saya langsung turun ke lantai 1 tempat musala kami berada.
Ketika saya menapakan kaki dilantai musala, banyak dari teman saya yang sudah membaca lembaran demi lembaran kitab suci Al-Qur'an. Tak mau ketinggalan, saya pun segera melanjutkan bacaan sebelumnya dengan khusyuk.Â
Setelah mengisi perut dengan sahur yang lezat, membaca Al-Qur'an adalah aktivitas yang sangat bermanfaat. Selain mendapatkan pahala, membaca Al-Qur'an di pagi hari dapat memberikan ketenangan dan inspirasi untuk menjalani hari dengan penuh semangat.
Kami bertadarus demi mencapai target khataman masing-masing. Ada yang sudah khatam sekali, dua kali, bahkan ada yang otw tiga kali. Kami bersaing dengan semangat dalam mengkhatamkan Al-Qur'an di bulan keberkahan ini. Tak jarang kami saling mengingatkan untuk bertadarus.
Saat azan subuh dikumandangkan, kami menunaikan salat berjamaah dan setelah itu kami kembali ke kamar masing-masing.
Saya pun dengan cepat pergi ke alam mimpi sebelum kembali beraktivitas ke kampus tercinta..
Kalau saya lagi ingat sehabis subuh tidak boleh lanjut tidur, saya akan membaca beberapa biografi filsuf dan beberapa pemikirannya. Tapi kalau ngantuknya tidak bisa ditoleransi, saya istigfar dulu sebelum tidur, hehehee...