Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kini Aku Tau Rasanya Merindu

26 Februari 2024   22:03 Diperbarui: 26 Februari 2024   22:08 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi diolah melalui canva

Dulu, saya merasa jadi orang paling menyedihkan di galaksi bima sakti. Disuruh tidur siang, makan yang banyak, ngerjain PR, berangkat les privat pas lagi ngantuk-ngantuknya, dan masih banyak lagi. Pelaku yang menyuruh ini dan itu bukan lain adalah mamah saya.

Jika saya menghabiskan sehari penuh untuk pergi bermain, maka siap-siap untuk mendengarkan ceramah panjang 24 jam nonstop, bahkan masih terus didengungkan pada hari-hari berikutnya. Ketika saya mendapat hukuman dari guru karena tidak mengumpulkan PR, maka siap-siap untuk tidak jajan sampai PR saya terselesaikan.

Waktu kecil, saya menganggap semua suruhan mamah adalah hal yang paling merepotkan dan membebankan. Saya jadi sering emosian, bahkan sampe mogok makan. Tidak peduli berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai sekolah dan les, saya tetap tidak mau berangkat kalau belum kena ceramah no jutsu dari mamah saya.

Dihadapkan dengan situasi ini, terkadang membuat saya tidak menyukai mamah saya yang selalu melarang saya pergi bermain dan tak ayal membuat rencana kabur dari rumah terlintas dipikiran saya.

Kembali ke masa sekarang. Saya sudah tinggal di asrama, jauh dari orang tua, dan hidup serba dibatasi oleh aturan yang ada.

Sudah setahun saya tinggal di asrama, kini saya tau rasanya merindukan seseorang yang biasanya saya jumpai dipagi hari, sadar bahwa hidup saya tidak pernah lebih baik daripada masa kanak-kanak saya, yang semuanya sudah tersedia.

Kini saya menyesal pernah tidak menyukai mamah saya karena memaksakan sesuatu yang sebenarnya baik buat saya. Jika dibandingkan dengan sekarang, aturan asrama lebih terasa mengerikan dari aturan mamah.

Sekarang saya baru menyadari rasa sayang yang selalu ditunjukkan oleh mamah dan saya pun menyadari bahwa rasa rindu yang melingkupi diri ini salah satu penyebabnya dikarenakan penyesalan seorang anak yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik.

Saya harap, saya bisa menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan segera kembali ke rumah agar bisa menunjukkan bakti terhadap kedua orang tua saya.

Love for mamah and ayah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun