Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Kelewat Kreatif, Inilah Gunung Buatan Orang Jakarta

7 Januari 2023   15:49 Diperbarui: 19 Januari 2023   01:24 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Jakarta seringkali dilanda banjir yang disebabkan beberapa faktor, salah satunya ialah kurangnya daerah resapan air yang mungkin tersumbat oleh sampah masyarakat. Bicara tentang sampah, itu merupakan masalah yang sudah lama di Jakarta. Sampah memiliki arti material sisa yang tidak terpakai lagi.

Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Agung Pujo Winarko menyebutkan sebanyak 7.500-8.000 ton sampah DKI Jakarta terus memenuhi Bantar Gebang, Bekasi perharinya.

Bantar Gebang dikenal masyarakat luas sebagai Tempat Pembuangan sampah Akhir masyarakat Jakarta. TPA Bantar Gebang dikelola oleh Pemerintah DKI Jakarta dan dioperasikan sejak 1989, dengan lahan seluas 113,15 hektare. Kapasitas total timbunan sampahnya mencapai 7.708 ton perhari yang memungkinkan untuk terciptanya 'Gunung Sampah' setinggi 2,9 meter dan akan terus bertambah setiap harinya.

Apa akibatnya terhadap planet bumi yang kita huni ini jika setiap orang terus menghasilkan sampah tanpa tau solusi untuk menguranginya? Mungkin akan tercatat sebagai planet sampah.

Pada perayaan malam tahun baru 2023, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mencatat ada 74 ton sampah di mana jumlah ini disebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun baru 2020, sebelum masa pandemi yang mencapai 125 ton.
Walaupun sampah yang dihasilkan pada perayaan malam tahun baru 2023 lebih rendah 40% dibanding tahun 2020, tetap saja jumlah ini terhitung banyak dibanding total sampah masyarakat Jakarta perhari yang hanya mencapai 7-8 ribu ton.

Kita semua tau plastik merupakan sampah yang sulit diurai, sedangkan jika diolah, plastik dapat memiliki nilai jual sehingga menjadi suatu hal yang ekonomis. Di tahun 2023 ini, diharapkan masyarakat bisa menerapkan 3R (reduce/kurangi, reuse/gunakan kembali, dan recycle/olah kembali) dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan terkait sampah yang tak kunjung usai ini seharusnya menjadi prioritas semua masyarakat dan jangan hanya mengandalkan gerakan dari pemerintah saja, apalagi sampah mikroplastik yang semakin hari membahayakan kondisi laut Indonesia.

Dengan semangat awal tahun 2023, semoga seluruh masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta bisa mengurangi produksi sampah, jangan sampai ada lebih banyak sampah yang masuk Bantar Gebang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun