Mohon tunggu...
Mutiara Mardiyatinnisa
Mutiara Mardiyatinnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

topik konten favorit saya adalah hiburan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cyberbullying dan Literasi Digital: Apa Hubungannya?

11 November 2024   12:51 Diperbarui: 11 November 2024   12:59 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era perkembangan saat ini, terkhusus dalam hal digitalisasi, sadar atau tidak penggunaan media sosial telah menjadi bagian penting dalam kebutuhan sehari-hari. Hal ini terjadi karena kemudahan dan kebebasan dalam mengakses media sosial dapat dirasakan oleh siapa saja. Namun, dengan segala kemudahan dan kebebasan dalam berinteraksi bebas secara online, muncul masalah serius yang disebut sebagai cyberbullying, terkhusus di kalangan remaja.

Menurut Dr. Sami Hinduja, cyberbullying adalah pengggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk terus menerus melecehkan, mengintimidasi, dan mempermalukan orang lain. Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa cyberbullying pada remaja di media sosial memiliki dampak yang begitu besar terhadap aspek kehidupan, mulai dari aspek psikologis, fisik, dan juga sosial. Dampak cyberbullying yang dirasakan tidak hanya pada korban saja, melainkan bagi pelaku pun akan berdampak. Oleh karena itu, literasi digital berperan besar dalam permasalahan ini.

Apa Itu Literasi digital?

Literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menggunakan teknologi digital, termasuk kemampuan untuk mencari, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dengan bijak. Menurut Belshaw (2011), literasi digital mencakup keterampilan teknis juga pemahaman etika dan keamanan dalam penggunaan teknologi. Oleh karena itu, literasi digital mengambil peran penting sebagai alat, khususnya bagi remaja, untuk mengenali, mengatasi, serta menghindari risiko cyberbullying. Dengan pengetahuan dan keterampilan baik akan literasi digital, dampak buruk cyberbullying juga akan berkurang.

Hubungan antara Cyberbullying dan Literasi Digital 

  • Pengenalan terhadap Cyberbullying: Studi menunjukkan bahwa remaja yang memiliki literasi digital yang baik cenderung lebih mampu mengenali tindakan cyberbullying. Mereka memiliki pemahaman tentang apa itu cyberbullying, bagaimana itu berfungsi, dan dampak yang dapat ditimbulkan (Yolanda & Pramudyo, 2024). Dengan pemahaman ini, remaja akan lebih siap untuk melaporkan atau menghindari situasi tersebut.
  • Keterampilan Menghadapi Cyberbullying: Remaja yang mahir dalam berdigital dapat menggunakan fitur keamanan media sosial, seperti blokir pengguna dan pengaturan privasi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jannah dan K. (2024), program literasi digital di sekolah berhasil mengurangi insiden cyberbullying dengan mengajarkan siswa bagaimana cara melindungi diri secara online.
  • Membangun Etika Digital: Pembelajaran tentang etika digital mencakup pemahaman tentang cara berperilaku etis dalam interaksi online. Remaja belajar etika digital untuk menghindari perilaku negatif, seperti menghina atau mengejek orang lain di media sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fardiah (2021), yang menekankan betapa pentingnya tindakan etika untuk mencegah cyberbullying di kalangan remaja.

Peran Literasi Digital dalam Mencegah Cyberbullying 

Literasi digital dapat membantu remaja dalam pencegahan cyberbullying dengan beberapa cara:

  • Pendidikan: Program pengajaran literasi digital di sekolah dapat memberi pemahaman yang lebih baik kepada remaja atau siswa tentang cyberbullying dan cara menghindarinya. Dengan ini, siswa dapat lebih waspada terhadap perilaku bullying di media sosial jika mereka memiliki pengatahuan yang tepat dan jelas.
  • Pengembangan keterampilan: Remaja yang memahami literasi digital memperoleh keterampilan kritis dalam menilai dan mengakses media sosial. Mereka tidak hanya belajar untuk menerima informasi tetapi juga mempertanyakan kebenaran informasi tersebut.
  • Dukungan Emosional: Remaja dapat menemukan dukungan emosional melalui komunitas online yang positif saat meningkatkan literasi digital mereka. Ini membuat mereka merasa lebih terhubung saat menghadapi masalah.

Kesimpulan 

Cyberbullying adalah masalah serius yang mempengaruhi remaja di era digital saat ini. Literasi digital sangat penting untuk mencegah timbulnya cyberbullying dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menemukan, mengatasi, dan melindungi diri dari cyberbullying. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua, para pendidik, dan masyarakat untuk membantu remaja belajar literasi digital agar mereka dapat menggunakan media sosial dan berdigital dengan aman dan bertanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun