Mohon tunggu...
Mutiara Gege
Mutiara Gege Mohon Tunggu... -

Sedang mencoba menjadi penulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mencicipi Unagi Kabayaki

13 Oktober 2014   23:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:10 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413193193916437841

Saat browsing tentang ikan-ikan hebat di Indonesia, saya kok banyak sekali dapat informasi tentang ikan sidat. Saya jadi penasaran sekali, apa sih hebatnya ikan satu ini? Ternyata, memang banyak kehebatannya. Tidak ingin menyimpan sendiri informasi yang sangat bermanfaat itu, saya pun berbagi dengan membuat tulisan di Kompasiana 9 Oktober 2014, dengan judul: Ada Apa dengan Sidat?

Begitu seabreg-nya khasiat ikan sidat, saya yang belum pernah sama sekali mengonsumsi ikan yang banyak tersebar di perairan Indonesia ini, jadi penasaran. Saya mencoba mencari sumber ikan sidat, tapi ternyata harus pergi jauh, setidaknya ke Sukabumi atau Cilacap untuk mendapatkan ikan sidat hidup. Karena di sanalah ikan sidat ini banyak dibudidayakan.

Lalu saya teringat suatu saat pernah lewat di daerah Kemang Timur, Jakarta Selatan pernah melihat sebuah konter mungil yang spanduk di depannya tertulis: Ikan Sidat Panggang: Unagi Kabayaki. Lupa-lupa ingat, saya pun mencoba menelusuri daerah Kemang Timur. Setelah bertanya beberapa kali baru ketemu. Ternyata lokasinya tidak tepat di jalan Kemang Timur Raya tapi masuk ke jalan Belimbing. Sebuah spanduk warna biru pun terlihat jelas di depan konter.

Dengan penuh rasa ingin tahu, saya pun mampir ke konter Unagi Kabayaki itu.  Konter itu rupanya juga menjadi kantor sebuah perusahaan agrobisnis, dan penjaga konter adalah juga merangkap sebagai pegawai administrasi. Ketika saya tanya siapa pemilik usaha ikan sidat ini, mereka jelaskan: pemiliknya adalah seorang mantan jurnalis di sebuah media nasional gaya hidup. Dia mengundurkan diri dari dunia jurnalistik dan menekuni bisnis ikan sidat, karena melihat prospeknya yang sangat bagus. Walau menurut para pagawai di konter itu, masih banyak tantangan untuk mensosialiasikan ikan sidat. “Karena belum banyak yang kenal sama ikan ini,” demikian kata mereka.

Wow, ternyata harga ikan sidat lumayan mahal. Satu kilo ikan sidat hidup ukuran konsumsi bisa mencapai harga Rp. 160 ribu. Mungkin karena memang masih langka dan terbatas pembudidayanya. Sedangkan Unagi Kabayakiatau ikan sidat panggang yang siap santap (hanya tinggal dipanaskan sebentar) dijual dengan ukuran gram. Harga per gram-nya mencapai ratusan rupiah. Jadi, satu ekor ikan sidat panggang berat sekitar 200 gram, yang dijual dalam kondisi beku, bisa mencapai harga di atas seratus ribu rupiah. Ah, tapi tidak mengapa, mengingat khasiatnya yang super hebat dan –katanya—sangat lezat, saya pun membeli satu ekor Unagi Kabayaki ukuran sedang. “Cukup dihangatkan sebentar di microwave atau dikukus, unagi kabayaki siap disantap dengan nasi hangat,” pesan penjaga konter.

Sampai di rumah, karena nggak punya microwave, ikan sidat panggang yang masih beku itu saya kukus sebentar. Begitu sausnya yang berwarna cokelat gelap meleleh, segera saya angkat. Bersama nasi hangat saya santap ikan sidat panggang itu. Wah, benar, ternyata rasanya sangat lezat. Dagingnya empuk, lembut, tidak kenyal, tidak amis, sausnya yang berupa kecap jepang, terasa pas berpadu dengan daging ikan sidat,

nikmat menyentuh lidah. Soal khasiat, setelah beberapa saat makan, tubuh terasa hangat dan agak lebih segar. Mungkin itu salah satu khasiat yang disebutkan dalam beberapa tulisan tentang sidat saat saya browsing: ikan sidat bisa menambah stamina. Lalu, bagaimana dengan khasiat lain yang, katanya, bisa menambah otak cerdas, tidak gampang pikun, kulit menjadi bersih, menstabilkan tekanan darah, membuat awet muda dan melawan berbagai penyakit? Nah, mungkin saya harus mengonsumsi secara rutin, seperti orang Jepang dan Korea, baru bisa merasakan khasiat dahsyatnya itu. Foto: Istimewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun