Mohon tunggu...
Mutiara Biyantoro
Mutiara Biyantoro Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow\r\n

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

ASI Eksklusif Wujud Syukur dan Cintaku

9 September 2014   04:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:15 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian seorang ibu, memberikan air susu ibu secara ekslusive selama 6 bulan mungkin adalah hal biasa. Tapi buat saya adalah hal yang penuh dengan berbagai rasa. Rasa bangga, karena tidak setiap ibu mampu memberikan ASI eksklusivnya kepada sang bush hati karena berbagai alasan dan berbagai faktor. Rasa yang kedua adalah bahagia bisa memberi buah hati ASI secara eksklusiv secara itu adalah cita-cita saya jauh sebelum kehadiran my angel. Haru, rasa selain bangga dan bahagia ketika betapa beruntungnya saya yang secara lingkungan tinggal dalam lingkungan yang mayoritasnya para ibu tidak memberi bayinya dengan ASInya. Bahkan diantara empat belas cucu ibu saya, anak saya adalah satu satunya bayi yang merasakan nikmatnya ASI secara Eksklusiv dengan sukses, alhamdulillah ya nak!

Bagi saya memang memberi ASI secara eksklusiv bukan hal yang mudah, ada banyak godaan dan tantangan selama itu. Tapi dengan do a dan usaha serta dukungan suami alhamdulillah saya bisa melaluinya. Lazimnya dalam lingkungan saya bayi baru lahir sudah di kasih makan, biasanya adalah pisang ambon masak. Ada pula yang memberinya susu formula. Saya bukan tidak pernah di sarankan untuk melakukan hal serupa saat bayi saya menangis. Tapi dengan tegas saya menolak dan menjelaskan bahwa saya tidak akan menyuapkan apapun selain ASI sekalipun itu air putih, kecuali jika memang di perlukan adalah obat dari dokter!. Pernah ibu saya dengan alasan tidak tega melihat cucunya menangis, sampai sedikit emosi menyarankan saya memberi si kecil makan. Tapi ketika saya jelaskan bahwa bayi menangis bukan hanya karena lapar atau haus atau jug asupan ASI saya kurang. Ada banyak faktor yang menyebabkan bayi menangis.

Menurut berbagai informasi yang saya dapat dari berbagai slumber, pentingnya ibu memberi bayinya ASI dari begitu bayi terlahir sampai usianya 6bulan tanpa pemberian makanan atau minuman apapun meski itu air putih, hanya kecuali obat dari dokter. Jadi selama enam bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanannya. Jadi keheranan saya mengapa pada hampir tiap kemasan susu formula ada tulisan "ASI adalah yang terbaik",terjawab sudah, tuh kaaan?, para produsen sufor juga mengakuinya, ASI adalah yang terbaik. Kalau ada yang terbaik, gratis tis tis, kenapa ya masih banyak orang tua yang memilih selain yang terbaik itu dan harus beli harganya sering pilih yang mahal pula!.

Bagi saya dan mungkin sebagian ibu, memberi ASI secara eksklusiv selama enam bulan kepada buah hatinya adalah penuh perjuangan yang melelahkan di samping godaan dan cobaan yang banyak macamnya, namun rasanya hal itu bukanlah apa-apa ketika melihat si kecil tumbuh sehat dengan mendapat "nilai excellent" tiap bulannya saat ke posyandu, hehe.

Memberi ASI secara Ekslusiv selama enam bulan kepada bayi bagi saya pribadi itu bukanlah beban atau juga kewajiban sebagai seorang ibu, namun itu lebih sebagai kebutuhan yang ibu lakukan demi terpenuhinya hak sang anak. Memberi ASI secara eksklusiv dan ASI (selama dua tahun seperti yang dianjurkan) ternyata mendatangkan begitu banyak manfaat untuk ibu dan anak secara material dan moral. Dukungan orang terdekat sang ibu terutama suami sangat di perlukan supaya ibu mampu memberikan ASI eksklusiv dan lanjutannya. Beberapa kebaikan ASI menurut saya, gak usah beli, gak bikin bayi alergi, gak perlu repot nenteng botol dan peralatannya saat berpergian, selama ini rasa takaran dan formulanya pas buat bayi saya, dan masih banyak lagi kebaikan dan kelebihan ASI di banding susu formula yang telah saya rasakan.
Puji syukur saya panjatkan kepadaMu Ya Allah telah memberi hamba kesempatan yang luar biasa dan indah itu. Terimakasih my hubby meski tidak selalu berada di sisi namun dukunganmu telah membuatku kuat dan berhasil melalui semuanya dengan indah.
Terimakasih my little angel telah buat hidup bunda semakin indah.

****mutiara****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun