Mohon tunggu...
Mutia Rahmah (43222010079)
Mutia Rahmah (43222010079) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB/Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Jurusan Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Universitas Mercu Buana, Meruya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ki Ageng Suryomentaram

15 Desember 2023   10:45 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:48 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ki ageng suryomentaram

alur keinginan
alur keinginan

6S
6S

Assalamualaikum wr. wb.

Hallo teman teman, Selamat kita bertemu lagi pada artikel yang aku tulis! Pada artikel kali ini, aku membahas tentang Diskursus gaya kepemimpinan ki ageng suryomentaram. Nah sebelum masuk ke pembahasan, kalian tau tidak siapa itu Ki Ageng Suryomentaram? Yuk kita cari tahu bareng bareng.

Ki Ageng Suryomentaram atau bisa kita sebut sebagai KAS merupakan putra ke-55 dari sebuah pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono VII dan Bendoro Raden Ayu Retnomandojo yang merupakan putri dari Patih Danurejo VI. Pada saat itu ki ageng suryomentaram memiliki nama bangsawan yaitu Bendoro Raden Mas (BRM) Kudiarmadji dan setelah berumur 18 tahun ia diberikan nama bangsawan Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Suryomentaram. Sama dengan saudara nya yang lain, KAS belajar di sekolah Srimanganti yang terletak di dalam lingkungan kraton nya. Tingkat pendidikan yang ditempuh jika sekolah di srimanganti tersebut setara dengan tingkat Sekolah Dasar saat ini. setelah lulus dari srimanganti ki ageng suryomentaram melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti kursus Klein Ambtenaar yang merupakan kursus belajar bahasa Belanda, Inggris, dan bahasa Arab. Setelah ki ageng suryomentaram selesai menempuh kursus tersbut, ia bekerja di dalam kelompok kerja gubernur selama 2 tahun lebih. Nah, ki ageng suryomentaram sendiri memiliki kegemaran membaca buku dan juga belajar. terutama mengenai sejarah, filsafat, ilmu jawa, dan juga agama. Selain itu, ia juga berguru kepada K. H. Achmad Dahlan yang merupakan pendiri muhammadiyah. Ki ageng suryomentaram berguru kepadanya mengenai ajaran pendidikan agama islam dan juga mengaji.

Ki AAgeng Suryomentaram juga merupakan seorang guru di suatu bidang aliran kebatinan yang sudah dikenal dengan sebutan Kawruh Begja atau yang memiliki makna ilmu begja atau ilmu bahagia. Ada satu pesan dan ajaran yang penting dari ilmu begja dimana pesan ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat, yaitu Aja Dumeh. aja dumeh sendiri memiliki makna kita sebagai manusia yang memiliki derajat yang sama tidak boleh menyombongkan diri, membusungkan dada, mengecilkan atau merendahkan orang lain karena diri kita lebih berpangkat tinggi memiliki kekuasaan dan harta kekayaan yang berlimpah. karena pada dasarnya manusia itu memiliki derajat yang sama, yaitu hanya seorang manusia atau hamba.

Aliran Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh ki ageng suryomentaram mengenai aliran - aliran kebatinan yang pada akhirnya terbentuknya Badan Kongres Kebatinan Indonesia disaat indonesia memasuki tahun tahun pascarevolusi. dimana pada saat itu ki ageng suryomentaram beserta para pengikutnya membuat sebuah acara penjamuan akbar dengan tema Junggring Salaka Agung. Pada acara tersebut ki ageng suryomentaram menekankan bahwa kegiatan tersbut hanyalah sebuah diskusi rasional yang di dalamnya membahas hal terkait dengan kawruh jiwa. pelaksanaan acara tersebut dimasa masa awal memang hanyalah sebuah forum untuk diskusi rasional. namun lambat laun pertemuan ini terlihat seperti sebuah kongres kawruh jiwa. bukan sekadar kongres biasa. dan hal tersebut membuat masyarakat bertanya tanya, apakah kawruh jiwa dianggap sama dengan ajaran islam oleh ki ageng suryomentaram? Dan masyarakat juga mulai berpikir bahwa pola rasional dari pemikiran kawruh jiwa lebih dapat diterima oleh mereka. karena aliran kawruh jiwa ini lebih mengedepankan diskusi logis, jadi apapun hasilnya dapat diterima oleh berbagai agama. Paling sedikit berbeda dari cara beribadahnya di tiap agama. Dan lebih pentingnya lagi, diskusi diskusi ki ageng suryomentaram tidak dianggap sebagai penyimpangan, sesat, atau bertentangan dengan agama. Namun, dengan tegas ki ageng suryomentaram menyatakan bahwa kawruh jiwa bukanlah syariat. Satu hal yang sangat menarik adalah sajuti melik bisa melakukan counter atas ketidakjelasan kebatinan melalui analisis kawruh, dan ia juga menjadikan kawruh sebagai epistemologi dalam kebatinan. yang dimana artinya, bahwa kawruh jiwa telah terbukti mampu menjernihkan secara alami argumen argumen kebatinan.

Rasionalisasi pemikiran ki ageng suryomentaram terutama kawruh jiwa menjadi terlihat unik ketika kedudukannya dalam kultur spiritialitas jawa pada prarevolusi ataupun pascarevolusi indonesia. Meskipun memiliki titik temu di akhir tujuan, kawruh jiwa juga memiliki karakter yang berbeda dengan aliran aliran kebatinan yang lainnya, yang sudah tumbuh subur mulai tahun 1990 an. berbeda dengan aliran kebatinan lainnya yang berusaha untuk menyejajarkan diri pada ajaran agama, kawruh jiwa justru sangat memiliki potensi diterima oleh orang yang beragama, apa pun itu agamanya.

Seperti yang sudah kita ketahui, masyarakat jawa memiliki pandangan tersendiri mengenai cara menjalankan hidup dengan baik, termasuk juga bagaimana cara kita menghargai orang lain yang lebih tua dari kita. dan hal ini yang biasa kita sebut dengan filosofi jawa. Filsafat jawa sendiri memiliki makna secara harfiaah yaitu kaidah atau nilai yang memiliki tujuan untuk menjalani kehidupan supaya berjalan dengan baik dan lurus. Kawruh jiwa yang dirumuskan oleh ki ageng suryomentaram juga dapat dimasukkan dalam metode psikoterapi. Kita akan menemukan bagaimana cara memvisualisasikan, menghadapi, dan menyelesaikan permaslahan dikehidupan masa kini untuk kita menemukan jari diri kita sendiri, dan kebahagiaan. itu semua merupakan elemen kunci dalam terapi psikologi. Namun dengan demikian, perkembangan zaman yang meningkat secara berkelanjutan membuat nilai nilai dan budaya yang diwariskan oleh para leluhur saat ini mulai hilang atau lunctur secara perlahan dan mungkin sudah sebagian orang meninggalkan dengan alasan sudah tidak sesuai dengan kehidupan zaman ini. Justru saat ini banyak sekali masyarakt yang lebih mengedepankan pola hidup dari negara asing, seperti korea, jepang, dan yang lainnyaa. selain itu, pola kehidupan saat ini juga dipengaruhi atau diperalat oleh teknologi yang sudah canggih. dimulai dari pakaian, bahkan makanan juga sudah tersedia didalam smartphone. kebutuhan dan keinginan masyarakat jadi lebih mudah untuk terpenuhi. bukan hanya senang keinginannya terpenuhi, manusia malah lebih banyak yang semakin tidak puas dengan hal tersebut. sehingga muncuknya banyak keinginan yang mereka ingin penuhi. semakin mudah dipenuhi, semakin banyak juga keingin mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun