Mohon tunggu...
Mutia Rahmah
Mutia Rahmah Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Akuntansi-Universitas Palangka Raya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perubahan Gaya Hidup Konsumen Gen Z di Era Perekonomian Digital 2024

8 Oktober 2024   20:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   20:07 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z atau kerap dipanggil dengan sebutan Gen Z merupakan kelompok demografis kelahiran sekitar pertangahan 1990-an sampai 2010-an. Mereka adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi digital dan internet, sehingga hal itu mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, bersosialisasi, belajar dan berbelanja. Ketergantungan Gen Z pada teknologi mempengaruhi perubahan gaya hidup yang signifikan. Gen Z memiliki akses cepat informasi melalui internet. Mereka memanfaatkan platform seperti Google, Youtube, dan media sosial untuk mencari ulasan produk, perbandingan harga, dan rekomendasi sebelum melakukan sebuah pembelian.

Media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli suatu produk. Salah satu faktor penentu konsumen Gen Z ini membeli suatu produk adalah pengaruh dari konten viral yang dibuat oleh konten kreator dan influencer yang merekomendasikan produk yang mereka inginkan.

Gen Z sering kali lebih memilih belanja secara daring atau online daripada offline. E-commerce menjadi pilihan utama karena kenyamanan, variasi produk, dan seringnya diskon. Platform belanja online seperti Shopee, Tokopedia, dan bukalapak sangat popular dikalangan mereka. Gen Z sangat menghargai pengalaman berbelanja yang interaktif, seperti LIVE Shopping atau secara virtual dan berinteraksi dengan penjual walaupun secara daring, hal itu menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan personal. Selain itu, Gen Z bersikap skeptis terhadap iklan yang berbau tradisional, mereka lebih memilih konten yang terasa autentik dan tidak mengganggu, seperti testimoni dari teman atau influencer yang mereka ikuti.

Kesadaran mereka akan isu keamanan dan privasi data sangat tinggi, sehingga sebelum berbelanja online, mereka cermat memeriksa kebijakan privasi dan keamanan situs untuk melindungi informasi pribadi. Mereka juga mencari merek yang aktif berinteraksi di media sosial, menghargai komunikasi dua arah, dan merespons masukan dari konsumen. Hal ini menunjukkan bagaimana interaksi dan keterlibatan dengan teknologi digital membentuk perilaku dan preferensi Gen Z sebagai konsumen.

Generasi Z telah mengalami sejumlah perubahan yang signifikan dalam kebiasaan berbelanja, terutama dengan meningkatnya penggunaan platform online. Belanja secara daring atau online menjadi suatu norma yang baru, kemudian didorong oleh kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh platform menjadi salah satu perbandingan Ketika memilih antara berbelanja secara online atau offline. Konsumen muda ini cenderung menggunakan applikasi untuk memperbandingkan  harga suatu barang, mencari penawaran terbaik, dan membaca ulasan produk sebelum melakukan pembelian. Selain itu, terjadi pergeseran dari pembelian barang fisik menuju pengalaman, seperti perjalanan atau acara live. Gen Z tampaknya lebih menghargai pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka daripada hanya sekedar memiliki suatu barang. Hal ini mencerminkan perubahan nilai dalam prioritas mereka, dimana pengalaman sering kali dianggap sebagai hal yang lebih memuaskan dan lebih bermakna.

Pemahaman persoalan sosial dan lingkungan ini telah menjadi ciri khas dari Generasi Z. Mereka lebih memilih merek atau brand yang memperlihatkan komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan komitmen terhadap keberlanjutan. Brand yang secara transparan mengenai praktik produksinya, menggunakan bahan ramah lingkungan, mengikuti tren terkini, dan berkontribusi pada isu sosial cenderung menarik perhatian konsumen Gen Z. Gen Z juga sangat aktif dalam mendukung Gerakan sosial dan lingkungan, kemudian mengharapkan merek atau brand untuk tidak hanya menjual suatu produk, akan tetapi juga berperan dalam menciptakan perubahan positif di kalangan masyarakat. Ini terlihat dalam meningkatnya minat pada broduk yang berkelanjutan, serta dukungan terhadap perusahaaan yang memiliki suatu tujuan sosial.

Faktor-faktor ekonomi saat ini, seperti inflasi dan perubahan kebijakan, memiliki dampak signifikan terhadap keputusan konsumsi generasi Z. Kenaikan biaya hidup memaksa mereka untuk lebih berhati-hati dalam pengeluaran, mengutamakan kebutuhan dasar dibandingkan keinginan. Dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, generasi ini lebih cenderung mencari produk dengan nilai terbaik dan diskon yang menarik. Selain itu, mereka semakin memperhatikan stabilitas merek dan reputasi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Dengan informasi yang mudah diakses, mereka dapat dengan cepat beralih ke merek lain jika merasa tidak puas dengan pilihan yang ada.

Perubahan pola konsumsi generasi Z mencerminkan pergeseran nilai yang signifikan. Mereka sangat mengandalkan teknologi dalam belanja, lebih memilih berbelanja online melalui aplikasi dan media sosial. Kesadaran terhadap isu sosial dan lingkungan juga tinggi, sehingga mereka cenderung memilih produk dari merek yang menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Tantangan ekonomi yang dihadapi generasi ini, seperti pengangguran dan biaya hidup yang meningkat, membuat mereka lebih cermat dalam mengelola pengeluaran dan lebih selektif dalam memilih produk yang memberikan nilai lebih. Selain itu, generasi Z memiliki keinginan kuat untuk berkontribusi pada perubahan positif di masyarakat, mendorong mereka untuk mendukung merek yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut.

Untuk menarik perhatian generasi Z, merek perlu berinovasi dalam strategi pemasaran dan produk. Pendekatan yang lebih autentik, interaktif, dan berbasis nilai akan lebih efektif dalam menjangkau audiens ini. Dengan memahami aspek-aspek ini, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan dengan generasi Z di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun