Mohon tunggu...
Mutiara Harum
Mutiara Harum Mohon Tunggu... -

Traveller, Writer, Pebisnis, Franchise Murah Pencari Kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Krisis Petani Kakao Berakibat Turunnya Persentase Ekspor

16 Januari 2018   14:43 Diperbarui: 19 Januari 2018   09:50 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buah kakao adalah penghasil produk yang berbahan dasar coklat. Baik itu minuman coklat, kue coklat, susu coklat dan lainnya. Kakao merupakan salah satu komoditi yang bisa diekspor oleh pemerintah selain sawit dan karet.

Lalu apa yang terjadi jika petani kakao semakin tahun semakin berkurang? Sebenarnya bukan hanya komoditas kakao, keinginan bertani oleh para anak muda jaman sekarang pun memang semakin menurun hanya segelintir saja anak muda yang mau bertani.

Dampak dari berkurangnya petani kakao tentu persentase ekspor juga menurun. Bahkan didalam negeri saja beberapa industri semakin mengeluh tentang menurunnya pasokan kakao. Padahal komoditas ini sangat potensial sekali untuk dikembangkan. Coklat adalah produk yang disukai oleh semua kalangan. Hal ini sudah menjadi gambaran betapa sangat dibutuhkannya komoditas kakao ini.

Organisasi Kakao Internasional menyebutkan produksi kakao Indonesia menurun 47 persen selama tujuh tahun terakhir menjadi sekitar 290.000 ton untuk musim panen tahun lalu.

Salah satu hal yang membuat petani enggan menanam kakao adalah karena persentase hasil dan luas lahan mereka tidak seimbang. Artinya hasil yang mereka peroleh kian sedikit. Nah karena hasil yang tidak sesuai inilah beberapa petani sudah tidak berminat untuk menanam kakao.

Penyebab hasil yang sedikit ini diantaranya adalah adanya hama penyakit yang tidak bisa diatasi dengan baik, tingkat kesuburan tanah dan lainnya.

Oleh karena itu perlu adanya peran pemerintah dan dinas dinas terkait untuk memberikan pelatihan mengenai budidaya kakao yang benar dan cara mengatasi hama dan penyakitnya. Selain itu harus ada penanganan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Sehingga hasil panen akan meningkat dan petani pun menjadi bersemangat untuk menanam kakao kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun