Mohon tunggu...
mutiara hanum kinasih
mutiara hanum kinasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

saya menyukai menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ilusi Kesempurnaan Hidup dengan Narcissistic Personality Disorder

16 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 16 Juli 2024   20:01 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


    Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan bisa membawa dampak negatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memiliki kontrol diri dan keseimbangan dalam segala hal yang kita lakukan. Bahkan aktivitas yang tampak biasa atau wajar bisa dianggap tidak baik oleh orang lain jika dilakukan secara berlebihan. Misalnya, perilaku Narcisstic Personality Disorder atau biasa disebut NPD yang selalu membutuhan pujian berlebihan dari
orang lain hingga mengabaikan perasaan orang lain.
    Fakta menarik dari ND ini mengungkapkan bahwa berdasarkan data epidemiologi, gangguan kepribadian narsistik lebih mum terjadi pada pria dibandingkan wanita, dengan 75% kasus dialami ole pria. Kondisi in sering ditemukan pada orang dewasa muda, khususnya di usia 20-an, dan bisa semakin parah seiring bertambahnya usia.
Seseorang dengan gangguan kesehatan Narcissistic Personality Disorder (ND) bisa merugikan orang lain, seperti karakter Amy Dunne dari film "Gone Girl" (2014). Amy menunjukkan beberapa perilaku narsistik termasuk manipulasi ekstrem, keinginan untuk mengontrol, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Dalam film tersebut, Amy bahkan menjebak suaminya, Nick, dalam situasi yang tidak bisa dia pahami. Tindakannya tidak hanya merugikan Nick, tetapi juga menyebaban trauma emosional yang mendalam bag orang-orang yang terjebak dalam perangkapnya.
    Oleh karena itu untuk mengelola NPD, penting untuk melatih kontrol emosi dan menghargai keunikan setiap individu. Sat menghadapi orang dengan NPD, tetapkan batasan perilaku yang jelas, hindari argumen tidak produktif, dan jaga keseimbangan emosional Anda Jika diperlukan, cari dukungan profesional seperti terapis untuk strategi tambahan dan dukungan emosional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun