Mohon tunggu...
Mutiara Effendi
Mutiara Effendi Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pedekate dengan Hijab Kekinian

3 Januari 2016   23:59 Diperbarui: 4 Januari 2016   08:31 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selamat tahun baru sist, bro, gan, adek, kakak, om, tante. Maaf nih ya telat ngucapinnya, hehehe. Kita sekarang belajar nih, ingin tahu tentang jilbab itu dikalangan masyarakat seperti apa. Gimana sih perkembangan jilbab itu, ada nih ya yang mengatakan jilboobs lah, apa lah. Nah, ini kita ulas yuk jilbab ini bagaimana!

JILBAB. Kita sendiri tahu kan apa jilbab itu. Ya, jilbab atau hijab merupakan alat untuk menutup aurat bagi muslimah, wajib hukumnya bagi umat muslimah. Sekarang banyak sih sebutan untuk orang yang berjilbab, yaitu hijaber.

Kita bicara soal jilbab. Jilbab saat ini memang merupakan tranding, dimana-mana menggunakan jilbab. Saat ini jilbab terbagi menjadi dua, yaitu jilboobs dan jilbab. Jilboobs sendiri yaitu dia menggunakan jilbab namun masih memperlihatkan bagian tubuhnya, misal hanya menggunakan jilbab kelihatan lehernya, dadanya, atau bisa dikatakan menggunakan jilbab tidak semestinya. Berbeda dengan jilbab, jilbab sendiri adalah jilbab yang benar-benar menutupi seluruh auratnya, atau menutupi semua tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Bukan karena hanya tren memakai jilbab yang berbagaimacam bentuk seperti sekarang ini. Tapi jilbab itu dari hati, panggilan hati.

Lalu jika ada seorang muslimah yang tidak memakai jilbab. “Itu urusan dia, saya mengurusi diri saya sendiri, mengoreksi diri saya sendiri dahulu dan tidak akan mengurusi orang lain, terserah dia mau berjilbab atau tidak. Yang penting dari saya sendiri jilbab itu dari hati.” Menurut Yuni Sri Lestari, salah satu mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa yang bisa dikatakan hijaber itu.

Yuni mengatakan bahwa jika ada seorang muslimah tidak memakai jilbab tapi tidak menganggu orang lain, Biarkan saja, toh dia tidak mengganggu orang lain. Kalau misalnya dia mengganggu, baru saya ambil tindakan, kalau misalnya tidak ya sudah.

Mahasiswa ini cuek juga ya. Hehehe

Namun sebalikya, jika ada seorang muslimah yang memakai kerudung namun menampilkan perbuatan yang mengganggu orang lain, yang dia lakukan adalah seperti ini. Dia berkata “Kembali lagi ke urusan masing-masing, urusan dia, sedangkan kita belum tentu lebih baik dari dia. Misalnya dia provokasi, kalau yang terprovokasi itu adalah saya, saya akan menolak tapi dengan cara yang halus. Kalau misalnya tidak kenal dengan orang yang memprovokasi, dan yang diprovokasi adalah orang lain, ya sudah saya biarkan saja. Jika misalkan ada yang menganggu dengan cara lain, mengebom saat natal yang baru-baru ini misalnya, jika yang terlibat itu adalah sahabat atau teman saya, saya akan menegur dia, kenapa anda seperti ini, kenapa begini. Namun misalnya orang yang terlibat tidak kenal dengan saya, saya tidak akan mengurusi dia, urusan dia adalah urusan dia, urusan saya adalah urusan saya.”

Ya, memang setiap orang mempunyai pendapat yang berbeda tentang jilbab. Ada yang mengatakan hanya tren saat ini, biar kekinian kalau jaman sekarang menyebutnya.

Namun, mahasiswa semester ata itu juga menyampaikan jika ada sejawatnya dia yang tempo hari temannya berjilbab dan kini temannya itu tidak berjilbab, dia berkata “Teman sepantaran saya, saya kenal atau tidak, kalau misalnya kenal atau sahabat saya, saya akan menegur, kamu kemarin seperti ini, kamu kemarin pakai jilbab, sekarang tidak. Maksud kamu itu apa, tunjukkan ikhtiat baik kamu untuk berjilbab, ya sudah berjilbab mengapa di lepas lagi, kalau misalnya berjilbab ya ayo berjilbab, dari hati. Bukan main-main.”

Nah, jadi berhijab wajib hukumnya bagi kaum hawa muslim. Orang baik belum tentu berhijab, tapi orang berhijab tentu hatinya akan baik. Fastabiqulkhairat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun