Mohon tunggu...
Mutiara Bungsu
Mutiara Bungsu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi : Memasak Kepribadian : Pendiam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Emotional Intelligence Dari Daniel goleman

18 Januari 2025   15:46 Diperbarui: 18 Januari 2025   15:46 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosional adalah konsep yang pertama kali dikenalkan oleh Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ yang diterbitkan pada tahun 1995. Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosional lebih penting daripada kecerdasan intelektual (IQ) dalam menentukan kesuksesan hidup, terutama dalam hal hubungan interpersonal dan pengelolaan emosi pribadi.

Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima komponen utama:

1.Kesadaran Diri (Self-Awareness): Kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan sendiri serta dampaknya terhadap orang lain. Orang yang memiliki kesadaran diri yang tinggi mampu mengidentifikasi emosi yang mereka rasakan dan bagaimana emosi tersebut mempengaruhi tindakan serta keputusan mereka.

2.Pengelolaan Diri (Self-Regulation): Kemampuan untuk mengendalikan emosi dan dorongan diri serta menyesuaikan perilaku dengan situasi yang ada. Ini mencakup pengendalian diri dalam menghadapi stres, kemarahan, atau emosi negatif lainnya, serta kemampuan untuk tetap tenang dan rasional dalam menghadapi tantangan.

3.Motivasi (Motivation): Kemampuan untuk menggunakan emosi secara positif untuk mencapai tujuan, berfokus pada keberhasilan jangka panjang, dan memiliki dorongan internal yang kuat. Orang dengan motivasi tinggi cenderung lebih optimis, memiliki semangat juang, dan tidak mudah menyerah.

4.Empati (Empathy): Kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan orang lain. Empati adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan bekerja sama dengan orang lain, karena membantu kita merespons perasaan dan kebutuhan orang lain secara tepat.

5.Keterampilan Sosial (Social Skills): Kemampuan untuk mengelola hubungan dengan orang lain dengan cara yang efektif, termasuk berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan penuh perhatian, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan yang saling mendukung.

Menurut Goleman, kecerdasan emosional memainkan peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari karier hingga hubungan pribadi. Keterampilan emosional yang baik dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam bekerja dalam tim, bernegosiasi, serta memimpin orang lain. Kecerdasan emosional juga dapat berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik yang lebih baik, karena seseorang yang mampu mengelola emosi dengan baik cenderung lebih sedikit mengalami stres dan kecemasan.

Goleman juga menekankan bahwa kecerdasan emosional dapat dipelajari dan dikembangkan seiring waktu. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus berusaha meningkatkan keterampilan emosionalnya, baik melalui refleksi diri, pelatihan, maupun pengalaman hidup.

Dengan memahami dan mengembangkan kecerdasan emosional, kita dapat menjadi lebih sukses dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari, membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, serta mencapai tujuan pribadi dan profesional dengan lebih efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun