Gemuruh ombak saling beradu
Sementara kawanan makhluk malam mengalun lagu di balik perdu
Gemintang bergandeng dalam formasi
Tetap tersenyum sepenuh hati
Meski beberapa helai mega mengukung pandangannya dari kami
Di atas butir anakan batuan yang memutih suci
Di bawah langit yang Kau bentangkan sebagai atap nyawa kami
Sujud kami mengejar cinta-Mu yang teralun lewat alam laksana melodi
Akbar, akbar, akbar
Formasi gemintang terantai masih
Saat langit mulai membukakan pintu untuk Sang Mutiara
Duhai, sinar peraknya bagai helaian kain berpijar dari balik mega yang menyambutnya haru
Sementara ombak semakin terbakar bara hatinya
Menyerukan nada semangat menggelora
Dan kami di bawah pintu itu,
Duduk pada formasi melingkar, menatap api yang menari riang di atas bara merah
Lihatlah, asap itu berlari keluar, membumbung ke atas lantas menggulung ke arah laut
Seolah ingin pula bernyanyi bersama ombak di tepi pantai
Ya, di bawah alam yang begitu cantik Kau dandani
Kami telah menggurat mimpi di sini
Mimpi menyemarakkan ayat-ayat cinta-Mu
Bak alam yang saat itu pula ramai menyemarakkan cinta mereka
Cinta yang detik itu pula terbang lurus ke arah singgasana agung-Mu
*
Keyongan Kidul, 20 April 2014
**Persembahan untuk keluarga baruku di JMG :)
#SemangatFastabiqulKhairat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H