Malam meringkuk
Penjaga malam termenung duduk
Di atas sajadah, Tuhan kupeluk
Rinai hujan sejenak menatap heran
Melihat mataku yang deras melebihinya
Meraung di bawah lutut Tuhan
Mengais belai yang sering diabai
Tetaplah di sisiku, Tuhan
Aku raga tanpa nyawa
Jika Kau selangkah saja menjauh dariku
Kuharap Tuhan sudi membalas pelukku
Yang penuh nista dari kepala hingga ujung kuku
***
Keyongan Kidul, 20 Desember 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!