Mohon tunggu...
Mutiara Ayu Miftahul Hayati
Mutiara Ayu Miftahul Hayati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Dari pena akan kulahirkan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepucuk Surat Buat Rembulan

6 Oktober 2014   01:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14125085781716346867

Hei, Rembulan

Apa yang akan kau lakukan,

jika seandainya bintang tak pernah mau mengalah untukmu

Lantas mereka akan mengeroyokmu saban tengah  bulan

Sebab kau adalah maling di mata mereka

Menyerobot semua tatap pesona manusia

Bayangkan, apakah kau akan tetap berani muncul saban bulan?

Sedang punggungmu yang sudah peyok itu akan semakin peyok oleh pukulan bintang

Sungguh, pernahkah kau terbesit bayang berupa buruk itu?

Lantas, kau mau bagaimana jika demikian?

*

Sejenak kau harus tetap mengerti, Rembulan

Bintang teramat murah membagi waktunya

Bahkan sekalipun kini sorot terang itu maling nyata bagi mereka,

yang kian menyusutkan kilau di tubuhnya

Tapi mereka tetap membungkuk penuh hati

Bilang, silakan gunakan waktumu untuk berbagi

Tersenyum penuh selagi kau melangkahi

Ia sungguh teramat murah berbagi hati

*

Hei, Rembulan

Aku hanya ingin berbagi arti

Kuharap setelah ini relung jiwamu tergerak diri

Untuk melangkah dan memeluk bintang

Tanpa secuil mencuri kilaunya

***

Tanjung (Permai), 3 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun