Mohon tunggu...
mutiara aulianto
mutiara aulianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa uin jakarta pbsi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Cerpen "Pecundang" Karya Galih Hidayatullah

27 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 27 Oktober 2022   21:31 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalimat yang dapat di petik dalam novel ini adalah Jika cinta membuatmu berjuang sendirian, maka relakan untuk melepaskan. Jika salah satu enggan memperjuangkan, maka relakan untuk ditinggalkan. Sebab cinta adalah milik sepasang. Saling menggenggam, menguatkan. Maka, bila sudah berkali dibuat luka, tak perlu menghamba untuk dihargai.

 Opini Saya tentang cerpen pada novel "Seperti Bianglala, pada sebuah akhir kita memulai"adalah memiliki pesan yang sangat berguna, terutama Wanita yang sedang jatuh cinta, makna novel ini sangat penting. mudah ditemukan dan bahasanya mudah dipahami, sehingga cerpen ini sangat menarik untuk dibaca. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun