Mangunjiwan, Demak (29/7) Masalah kekurangan gizi pada anak di Indonesia adalah ancaman yang serius dan memerlukan penangana yang tepat. Salah satu yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting pada anak. Hal ini terlihat dari upaya pemerintah yang menargetkan pada tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen atau di bawah standar WHO dan tahun 2030 Indonesia bebas stunting. Untuk mendukung tujuan ini, Mahasiswa KKN Undip melaksanakan Program Monodisiplin Cegah Stunting dengan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut.
Program Cegah Stunting dengan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut dilaksanakan berdasarkan hasil wawancara dengan Bidan Kelurahan terkait bahwa di Mangunjiwan ditemukan 4 kasus anak stunting yang kini sudah teratasi. Selain itu, dari data pemantauan gizi di beberapa Posyandu didapatkan hasil bahwa beberapa anak mengalami pertumbuhan yang melambat dan tidak sesuai usianya.
Stunting adalah masalah tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan anak yang rendah, sementara berat badannya mungkin normal sesuai dengan usianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan zat gizi kronis akibat perilaku hidup tidak sehat dan pola makan yang kurang baik sejak anak dilahirkan, terutama pada 1000 HPK (hari pertama kehidupan). Kekurangan gizi kronis dapat dikaitkan dengan penurunan nafsu makan anak akibat adanya permasalahan pada gigi, seperti karies atau gigi berlubang.
Faktor risiko karies gigi pada anak salah satunya disebabkan oleh banyaknya orang tua yang masih belum mengerti bagaimana mengajarkan cara menyikat gigi yang baik dan benar pada anak sehingga anak melakukannya dengan asal-asalan. Karies pada gigi sulung dapat berakibat pada kesehatan tubuh anak. Karies mengganggu proses pengunyahan yang mempengaruhi penyerapan dan pencernaan makanan sehingga menyebabkan malnutrisi. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mulut dan gigi merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting pada anak.
Program Cegah Stunting dengan Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut dilaksanakan pada hari Jumat (29/7) oleh Mutiara Ariningtyas, mahasiswa Kedokteran Gigi yang tergabung dalam Tim II KKN Undip 2021/2022. Program ini berupa kegiatan edukasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada anak-anak di TK Negeri Pembina Kelurahan Mangunjiwan. Kegiatan Edukasi diawali dengan story telling tentang penyebab gigi berlubang yang paling sering terjadi. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan penjelasan bagaimana cara menyikat gigi yang benar dengan media poster yang berisi langkah-langkah sikat gigi yang benar. Penjelasan yang diberikan disampaikan dengan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh anak-anak. Setelah itu, mahasiswa melakukan demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar pada media phantom gigi di depan ruang kelas.
Pelaksanaan program ini mendapatkan antusias yang tinggi dari anak-anak. Hal ini terlihat dari beberapa anak yang berani memperagakan ulang bagaimana cara menggosok gigi yang baik dan benar. Kegiatan diakhiri dengan pemberian hadiah berupa sikat gigi kepada setiap anak.