Efektivitas Vaksinasi COVID-19
Â
     Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO memberikan informasi mengenai kasus virus yang terjadi di kota Wuhan, China. Lalu tanggal 7 Januari 2020, Cina mengkonfirmasi telah mengidentifikasi virus baru, yaitu virus Corona, yang dilaporkan telah lebih dari 2.000 jiwa yang terinfeksi virus tersebut terjadi di China. Pada tanggal 2 Maret 2020 lalu, Virus Corona mulai masuk ke Indonesia. Awal mulanya ditemukan ada 2  warga Indonesia yang terjangkit Virus Corona, Namun pada tanggal 13 Maret 2020 terjadi lonjakan hingga 35 kasus.
Pemerintah selalu memberi himbauan kepada masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 dengan cara selalu menjaga jarak, mencuci tangan dengan bersih, dan selalu menggunakan masker. Dengan kasus Covid-19 yang sangat tinggi di Indonesia ini, pada tanggal 3 Juli 2021 Pemerintah menerapkan PPKM untuk  mengendalikan penyebaran Covid-19. Pemerintah melarang keras masyarakat untuk tidak berpergian keluar rumah jika tidak ada hal yang mendesak. Dalam kebujakan nya, Pemerintah memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus 2021.
Untuk mencegah penularan Covid-19, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk suntik vaksin. Pada saat ini vaksin Covid-19 telah disebarkan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini adalah solusi yang tepat untuk mengurangi jumlah kasus Covid yang ada di Indonesia. Sejak vaksin Covid-19 sampai di Indonesia, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan adanya anjuran pemerintah untuk melakukan suntik vaksin dan banyak masyarakat yang menyepelekan vaksin. Padahal, penyuntikan vaksin ini sangat penting, bukan hanya untuk melindungi diri dari Covid-19, tetapi juga untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi yang terdampak pamdemi ini.
Vaksinasi bertujuan agar sistem kekebalan tubuh seseorang dapat mengenali dan cepat melawan bakteri atau virus penyebab inveksi. Tujuan utama penyuntikan vaksin adalah mengurangi angka penyebaran Covid-19 di Indonesia. Walaupun vaksinasi tidak sepenuhnya bisa melindungi seseorang dari virus corona, tetapi vaksin dapat meminimalisir terjadinya gejala komplikasi akibat Covid-19. Dengan melakukan suntik vaksin, selain bisa melindungi diri sendiri, kita juga bisa melindungi orang-orang disekitar yang belum memiliki kekebalan tubuh terhadap virus corona.
Vaksinasi memang memiliki banyak manfaat untuk melindungi diri dari Covid-19, tetapi penyuntikan vaksin tidak diperbolehkan untuk orang yang sedang mengalami sakit berat. Dan jika memiliki penyakit bawaan, anda harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu jika ingin suntik vaksin. Apabila saat pengukuran suhu tubuh seseorang mencapai 37,5 derajat celcius atau lebih, penyuntikan vaksin disarankan untuk ditunda sampai seseorang tersebut sembuh dan dinyatakan bukan penderita covid-19. Vaksinasi juga perlu ditunda bagi penderita penyakit paru, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, tbc, sampai dokter mengatakan bahwa sudah boleh disuntik vaksin.
Suntik vaksin juga memiliki efek samping, menurut WHO Â Sebagian efek samping seseorang yang sudah disuntik vaksin adalah demam, pegal pada bagian yang bekas disuntik, kedinginan, diare, sakit kepala, menggigil. Efek samping tersebut termasuk kedalam efek samping yang ringan. Efek samping berbeda beda tergantung pada vaksin apa yang diberikan. Efek samping tersebut baru muncul atau bertahan setelah 24 jam. Tetapi jika mengalami efek samping yang berat seperti gangguan pernafasan, susah berbicara, kejang-kejang, menjadi linglung, sebaiknya segera dibawa kerumah sakit supaya cepat ditangani oleh tenaga medis.
Hal-hal yang harus dilakukan jika mendapat efek samping ringan adalah dengan minum air putih yang banyak, mandi air hangat, minum obat paracetamol sesuai dengan dosis yang ditentukan. Jika mengalami reaksi ringan seperti bengkak pada bagian yang disuntik, nyeri, kemerahan, anda bisa mengompres dengan air dingin pada bagian yang disuntik. Petugas Kesehatan biasanya menganjurkan kita untuk bedrest setelah melakukan suntik vaksin. Maka dari itu kita harus mengikutinya sesuai aturan yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H