Mohon tunggu...
Mutiara Aprillia Dzakiroh
Mutiara Aprillia Dzakiroh Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Politik, Sosial, Budaya, Kesehatan, Teknologi, Pemikiran, Diskusi Spiritual, Film, Musik, Buku, Destinasi wisata, Resep, Isu lingkungan global.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kunci Bijak Memilih Presiden: Harapan Realistis dan Keputusan yang Tak Disesali

27 Agustus 2023   23:30 Diperbarui: 28 Agustus 2023   21:31 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Freepik macrovector

Dalam setiap pemilihan presiden, harapan dan ekspektasi tinggi seringkali muncul. Namun, agar keputusan kita tidak mengecewakan di masa depan, penting untuk memiliki harapan realistis dan pendekatan yang bijak. Bagaimana kita bisa memilih presiden tanpa menyesal? Inilah kuncinya: jangan berharap terlalu banyak.

Berharap Realistis

Harapan yang terlalu tinggi dapat menjadi sumber kekecewaan di kemudian hari. Saat memilih presiden, penting untuk memahami bahwa tidak ada pemimpin yang sempurna atau bisa memenuhi semua keinginan kita. Pertama, tetapkan prioritas Anda berdasarkan isu-isu yang paling penting bagi Anda dan negara.

Melihat Rekam Jejak

Mengenali rekam jejak calon presiden adalah langkah bijak. Analisis kinerja, kebijakan masa lalu, dan kontribusi mereka pada pembangunan negara dapat memberikan gambaran tentang kemampuan dan komitmen mereka untuk masa depan. Bukan sekadar janji kampanye, tetapi konkritas dari tindakan yang sudah dilakukan.

Bijak dalam Penilaian

Penting untuk tidak terjebak dalam emosi dan propagasi politik yang berlebihan. Pahami dengan bijak argumen yang disampaikan oleh setiap calon. Jangan mudah percaya pada klaim tanpa bukti yang kuat. 

Pentingnya Visi dan Rencana Nyata

Dalam menentukan pilihan, prioritaskan calon yang memiliki visi jelas dan rencana konkrit untuk mengatasi tantangan bangsa. Hindari terjebak pada janji kosong yang tidak memiliki landasan strategis.

Jangan Terpengaruh Isu Sementara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun