Berbicara demokrasi yang mungkin di benak kita pertama yaitu Pemilu. Ya benar tentang Pemilu. Di Indonesia pada tahun 2014 ini, topik terhagat ada di tengah masyarakat yaitu Demokrasi khususnyaunjukan di atas panggung Pemilu.Demokrasi tersebut yang sering disebut Pesta Demokrasi . Pesta demokrasi yang diadakan sekali lima tahun itu sungguh luar biasa. Melibatkan semua orang. Dan sekarang yang paling heboh sebut adalah partai politik. Partai politik tersebut sekarang ini seperti penyanyiyang sedang mengadakan pertunjukan di atas panggung. Para penyanyi tersebut membuat diri mereka semenarik mungkin dengan aksi panggung mereka agar penonton tidak jenuh dan tertarik dengan penampilan mereka di panggung. Inilah yang dilakukan para partai politik mereka membuat partai mereka semenarik mungkin agar masyarakat tidak tertarik melainkan simpati dengan mereka agar masyarakat simpati terhadap meraka dan mau memilih mereka. Mereka mengeluarkan rayuan maut mereka dan janji- janji manis. Mereka mendirikan panggung yang megah di lapangan terbuka dengan spanduk- spanduk mengelilingi lapangan yang bertuliskan partai mereka dan nomor partai mereka. Di tengah lapangan tersebut berdiri lautan manusia yang siap menyaksikan aksi panggung mereka dan mendengar janji manis mereka dengan pembawa acara mereka juru kampanye yang mereka unjuk dari partai mereka. Dengan menghadirkan para artis untuk menarik simpati mereka untuk menyaksikan aksi panggung para partai politik. Mereka sedang menunjukkan penampilan mereka yang terbaik di tempat yang terlindung dari sinar matahari tetapi para masyarakat yang simpati terhadap mereka dengan wajah lelah dan menahan panas dengan setia menyaksikan mereka dalam beberapa jam.
Sebenarnya tujuan dilakukan kampanye apa? Untuk menujukkan partai A adalah partai yang terbaik dari sekian partai yang ikut dalam pesta lima tahunan sekali itu atau hanya untuk panggung hiburan saja menghibur para rakyat karena jarang mereka mendapat hiburan gratis seperti ini. Memang inilah pemandangan yang sering kita lihat setiap pesta demokrasi akan dilaksanakan. Para partai tidak mengerti tujuan lembaga yang didirikan untuk menanganipemillu ini yang bernama Komisi Pemilu Umum atau KPU, mereka hanya mengerti agar masyarakat simpati terhadap mereka dan memilih mereka ketika pesta demokrasi tersebut berlangsung. Sebenarnya, KPU memberi mereka kesempatan melakukan pendekatan kepada masyarakat tidak menarik simpati rakyat tetapi mengajarkan mereka tentang pendidikan politik, mendengarkan keluh kesah masyarakat serta merumuskannya, serta memperjuangkan keinginan masyarakat tersebut dalam ajang pemilu ini. Bukan untuk menarik simpati dan memilih mereka. Mungkin, memberi hadiah kepada masyarakat seperti mendirikan bangunan sekolah bagi anak- anak yang tidak mampu jauh lebih baik dari sekedar aksi panggung mereka yang menarik bagi mereka tetapi sebenarnya bosan yang pasti ujung- ujungnya hanya mengatakan pilih partai A jangan lupa ya, dan lainnya juga untuk mengatakan bahwa partai A akan membawa perubahan pada negara ini ke arah negara yang adil, damai, dan sejahtera. Seharusnya partai politik, sebuah kumpulan yang di dalamnya terdapat kalangan intelektual dapat menciptakan hal-hal yang baru dan lebih kreatif lagi dalam melakukan kampanye. Apa gunanya menghabiskan materi,waku, dan tenaga yang begitu besar tetapi melahirkan kerugian yang besar juga, seharusnya mempunyai hasil yang besar juga karena besarnya perjuangan dan pengorbanan juga.
Sebagai kalangan intelektual yang ikut serta pada partai politik menciptakan ide- ide baru untuk kampanye. Mereka dapat memanfaatakan misalnya dana kampanye tidak dimanfaatkan untuk mendirikan panggung yang megah di tengah lapangan dan juga menghadirkan para artis untuk menikmati hiburan saat kampanye tetapi dana tersebut mendirikan sebuah usaha dengan para pekerjanya masyarakat yang tinggaldi lingkungan sekitar. Dan hasil dari usaha tersebut dapat menjadi gaji para pekerja dan sebagian lagi dikumpulin ke negara untuk menambah kas negara. Selain mendapatkan hal positif, para calon yang dicalonin partainya tidak mengalami gangguan emosi yang dhsebabapat menyebabkan stress.Oleh karena itu, banyak orang yang mengatakan para calon yang akanduduk di pemerintahan adalah caleg, para calon stress. Sebab, emosi mereka memuncak sehingga mengalami stress karena kalah dan mengalami rugi yang besar. Dan kampanye dilakukan para partai politik tidak hanya menarik simpatisan saja tetapi membawa dampak positif yang besar bagi masyarakat dan juga untuk para partai politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H