Mohon tunggu...
MUTIARA PUSPITASARI 121221127
MUTIARA PUSPITASARI 121221127 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Dian Nusantara - Mata Kuliah Perpajakan - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK .

MUTIARA PUSPITASARI - NIM: 121221127 - Jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Dian Nusantara - Mata Kuliah Akuntansi Perpajakan - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Biaya Fiskal & Biaya Non Fiskal

12 Mei 2024   17:59 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:19 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ppt prof.Dr.Apollo.M.Si. Ak

Biaya fiskal dan non fiskal adalah dua konsep yang terkait dengan kebijakan pemerintah dalam mengatur perekonomian suatu negara. Biaya fiskal merujuk pada biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam bentuk pajak dan pengeluaran anggaran, sedangkan biaya non fiskal melibatkan biaya yang tidak terkait dengan pajak dan pengeluaran anggaran pemerintah. Dalam penjelasan ini, saya akan membahas secara rinci tentang kedua konsep tersebut, perbedaan antara keduanya, dan dampaknya pada perekonomian.

Apa itu Biaya Fiskal ?

Biaya fiskal adalah kebijakan pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan pemerintah . Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat melakukan kontrol terhadap pengendalian pengeluaran serta penerimaan pemerintah dan negara.

Dana yang terkumpul tersebut dianggap oleh pemerintah sebagai pendapatan dan kemudian digunakan sebagai pengeluaran melalui program yang dibuat pemerintah. Program yang dibuat pemerintah tersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan capaian atas pendapatan nasional, seperti pengeluaran untuk membiayai layanan publik dan infrastruktur, serta pendapatan dari berbagai sumber seperti pajak dan penerimaan lainnya.

Mengapa perlu adanya Biaya Fiskal ?

Perlu adanya biaya fiskal karena biaya fiskal adalah sumber pendapatan bagi pemerintah untuk mendanai layanan publik, infrastruktur, dan program-program sosial. Biaya fiskal penting karena biaya fiskal digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi defisit anggaran. Biaya fiskal juga digunakan untuk mencegah inflasi dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, meningkatkan tarif pajak, dan melakukan pinjaman. Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan dengan mengurangi pajak untuk beberapa industri atau meningkatkan pajak untuk industri lainnya.

Karena Kebijakan fiskal memiliki tujuan utama yaitu untuk menentukan arah, tujuan, sasaran serta prioritas dari pembangunan nasional dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dan bangsanya.

Sesuai dengan pengertiannya, kebijakan fiskal bertujuan agar dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran suatu negara sehingga mencapai tujuan ekonomi negara yang lebih baik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perlu adanya biaya fiskal :

  • Untuk Menjaga dan Mengembangkan Perekonomian Negara

Poin pertama tujuan kebijakan fiskal adalah demi menjaga stabilitas sekaligus mengembangkan kondisi ekonomi negara. Penerapan kebijakan fiskal diharapkan mampu mempengaruhi seluruh sektor ekonomi negara dan memperbaiki masalah di dalamnya, mulai dari sektor korporat, perbankan, hingga usaha mikro.

  • Meningkatkan Kualitas SDM

Tujuan kebijakan fiskal salah satunya adalah meningkatkan kualitas SDM masyarakat, terutama dari segi teknologi dan perekonomian. Apabila kualitas SDM meningkat, harapannya SDM tersebut punya kapabilitas bersaing di dunia kerja nasional dan internasional, sehingga bisa meningkat kesejahteraan hidupnya.

  • Menjaga Stabilitas Harga Barang

Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga barang dalam pasar, mulai dari faktor positif seperti meningkatnya demand sampai faktor negatif seperti terjadinya penimbunan dan monopoli. Salah satu tujuan kebijakan fiskal di Indonesia adalah demi menjaga harga barang tetap terjangkau bagi masyarakat dan terhindar dari fluktuasi karena pihak tidak bertanggungjawab.

  • Mendorong Investasi

Tujuan kebijakan fiskal yang terakhir adalah untuk menciptakan iklim investasi lebih baik bagi pelaku pasar modal, utamanya investor. Sehingga negara bisa memperoleh lebih banyak pendapatan dari pajak usaha.

Lalu bagaimanakah cara mengelola Biaya Fiskal di Indonesia ?

Dengan pengelolaan biaya fiskal melalui kebijakan fiskal melibatkan serangkaian keputusan yang mencakup pengeluaran pemerintah, perpajakan, dan pinjaman. Pemerintah menggunakan alat kebijakan fiskal, seperti stimulus fiskal atau konsolidasi fiskal, untuk merespons kondisi ekonomi yang berubah. Manajemen fiskal yang efektif memerlukan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi yang hati-hati untuk memastikan bahwa kebijakan fiskal mendukung tujuan ekonomi jangka panjang sambil tetap menjaga keberlanjutan fiskal. Dengan kata lain, pemerintah harus berusaha untuk mengelola kebijakan fiskal dengan bijaksana untuk mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan sambil mempertahankan keseimbangan fiskal yang sehat. Berikut adalah beberapa langkah untuk mengelola biaya fiskal secara efektif :


  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun