Ketagangan Rusia dengan pecahan negaranya Ukraina sebetulnya menimbulkan banyak tanda tanya. Perang untuk apa dan siapa? Krisis  perebutan  Semenanujng Krimea  sudah membawa keduanya yang dulu rekat menjadi rengat.Rakyat berkubang tanya, Tentara Rusia menangis , Komandan Ukraina bingung. Mereka tak mau saling bunuh Dilansir AFP (4/3/2014) Seorang Prajurit Rusia tak mampu menyimpan air matanya sambil menyandarkan diri disebuah pohon tak jauh dari Pangkalan Militer Bakhchisaray -Ukraina di Krimea yang dikepung oleh kesatuannya. Teman wanita nya berwarga negara ukraina mengatakan " Kami tidak melawan kalian, jangan takut!" Meski keadaan di beberapa daerah masih tenang, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengirim pasukan ke Krimea atas izin Perlemen. Alasannya untuk melilndungi orang-orang Rusia dan sekutunya di Ukraina yang menurutnya sedang dilanda kekacauan. Padahal menurut Letkol Stechenko menganggap Militer Ukraina tak semuanya agresif,mereka tan ingin menembak kami, dan kami tak ingin menembak meraka.Secara pribadi saya tidak tahu, saya masih berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara damai. Lalu bagaimana sikap tentara US bila Presiden Obama telah campur tangan dalam krisis tersebut? Gambar ini sangat mawakili  kata hati mereka sesungguhnya. Source: http://www.washingtonsblog.com/ Source: http://www.washingtonsblog.com/2013/09/i-didnt-join-the-military-to.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H