Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Tetap Asyik dengan Pertanyaan-pertanyaan Mengusik, Kapan Nikah?

5 April 2024   22:53 Diperbarui: 5 April 2024   23:01 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hi Kompasianer muda! Sudah siap mudik dan menjawab pertanyaan kapan nikah? Tenang jangan jadi beban pahami dulu konsepnya. 

Sepertinya setiap orang dewasa Indonesia, setidaknya sekali pernah diberi pertanyaan kapan nikah? Tidak sedikit orang yang merasa terusik dengan pertanyaan basa-basi tersebut. Namun, sebenarnya hal itu tak seharusnya menjadi beban atau tekanan batin, cukup dengarkan saja. Jika tak ingin menjawab maka abaikan atau tetap diam dan bersikap elegan. 

Kenapa orang  bertanya kapan nikah kepada orang lain? Jika ditelisik ada beberapa alasan kenapa pertanyaan itu kerap dilontarkan. 

1. Budaya dan Ekspektasi Sosial

Di Indonesia, budaya keluarga dan komunitas sangat kuat. Menikah dan memiliki keturunan dianggap sebagai salah satu tonggak keberhasilan hidup seseorang. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa menikah adalah langkah alami yang harus diambil setelah mencapai usia tertentu.

2. Norma Agama dan Tradisi

Agama dan tradisi di Indonesia juga memegang peranan penting dalam pertanyaan, "kapan nikah?"

Dalam agama Islam pernikahan merupakan ibadah dan menikah merupakan bagian dari siklus kehidupan.

3. Kekhawatiran Orang Tua

Orang tua seringkali merasa cemas atau khawatir tentang masa depan anak-anaknya. Mereka menganggap bahwa menikah adalah cara untuk memastikan kebahagiaan dan kestabilan masa depan. Oleh karena itu, orang tua seringkali ingin tahu kapan dan bagaimana rencana pernikahan anak-anaknya.

Setelah mengetahui alasan kenapa pertanyaan itu muncul semoga hal itu tidak lagi menjadi tekanan terlebih jadi enggan pulang kampung halaman karena menghindari pertanyaan klise tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun