Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Catatan Kehidupan

23 Oktober 2023   21:56 Diperbarui: 23 Oktober 2023   22:31 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay.com

Aku tak menyalahkan angin, yang berhembus kencang menjatuhkan dedaunan kering. Aku juga tak menyalahkan matahari yang membakar membuat bumi gersang. Tak juga menyalahkan hujan yang bergulir deras membuat basah, lembab dan dingin.

Meski terkadang aku kewalahan menangkap debu-debu berterbangan, mengumpulkan sampah berserakan dan terpanggang panas yang memapar. Pun menggigil di kala hujan.

Namun, aku tahu. Angin pegunungan terasa sejuk menyegarkan. Matahari indah kala terbit dan terbenam. Begitu pun hujan, menciptakan pelangi usai proses panjang, pertemuan cahaya dalam difraksi.

Baca juga: Senja Seperti Biasa

Begitulah catatan kehidupan yang kutulis dalam renungan.

Mutia AH
Ruji, 23 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun