Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Berkait Perihal Klenik

1 November 2021   00:04 Diperbarui: 1 November 2021   00:10 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantun 1
Judul : Perihal Pocong


Di pinggir jalan patoman
Pohon dondong daunnya rindang
Si Kadir jalan sendirian
Ketemu pocong langsung meriang


Pohon dondong daunnya rindang
Bersebelahan  dengan pohon pepaya
Ketemu pocong langsung meriang
Kasihan gak ada yang menolongnya


*****
Pantun 2


Judul : Perihal Tuyul/Musyrik


Di dalam kotak ada yang bunyi
Suaranya merdu indah menggoda
Kepala Botak sukanya nyuri
Sukanya nyusu darah tuannya


Suaranya merdu indah menggoda
Menarik hati untuk didekati
Sukanya nyusu darah tuannya
Tak henti hingga tuannya mati


Menarik hati untuk didekati
ternyata jelmaan ular bersisik
Tak henti hingga tuannya mati
Begitu nasib manusia musyrik


ternyata jelmaan ular bersisik
dara cantik manis rupanya
Begitu nasib manusia musyrik
di akhirat mendapat siksa


dara cantik manis rupanya
hanya menjerat manusia bejat
di akhirat mendapat siksa
ingin bertobat tidak lagi sempat

Mutia AH

Ruji, 01 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun