Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pengalaman Tak Terlupakan Waktu SMA, Melihat Bola Api Terbang

29 Oktober 2021   23:24 Diperbarui: 29 Oktober 2021   23:42 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya percaya dan yakin makhluk gaib yang tak terlihat mata telanjang itu ada.  Sebagian orang ada yang bisa melihat makhluk-makhluk tersebut. Akan tetapi saya bukan salah satunya. Meskipun tidak melihat saya tetap percaya makhluk itu ada. 

Topik pilihan Kompasiana kali ini tentang pengalaman mistis, hal ini mengingat saya pada kejadian beberapa tahun silam.

Ketika itu saya masih SMA kelas satu dan tempat tinggal saya merupakan perkampungan yang jauh dari kota. Bahkan untuk mencapai sekolah saya harus berjalan kaki hingga 20 km. Kemudian naik bus sekali ke terminal kemudian dilanjutkan naik bus kedua sampai pangkalan angkot. Setelah itu naik angkot hingga ke depan sekolahan. Jika dihitung perjalanan sekitar 45 menit, tidak termasuk jalan kaki.

Supaya tidak terlambat sampai sekolahan, biasanya saya berangkat ba'da Shubuh dari rumah. Seperti waktu kejadian aneh yang saya alami.

Waktu itu saya sudah berjalan sekitar lima menit dari rumah. Tepat berada di jalan yang terletak di tengah-tengah kebun yang merupakan perbatasan kampung. Waktu itu jalanan itu masih sepi, bekum ada rumah. Hanya terdiri dari kebun pisang, rumpun bambu dan kebun kopi coklat yang mayoritas milik Pak Haji, orang terkaya di kampung. 

Tepat di depan pabrik penggilingan padi, yang terletak di sisi kanan jalan. Saya berhenti saat tiba-tiba melintas bola api sebesar buah kelapa. Bola api berwarna merah kekuningan layaknya apu terbang melayang setinggi pohon kelapa ke arah desa Cilanthung, yang terletak di belakang bukit.

Waktu itu tak ada perasaan janggal sedikit pun. Walaupun ada rasa sedikit takut tetapi rasa penasaran lebih besar. "Apa itu yang ane lihat?" Pertanyaan itu saya simpan di hati. 

Seperti biasa, saya terlebih dahulu nyamper teman saya yang satu sekolah untuk berangkat bersama. Sambil menunggu teman saya siya, kejadian itu saya ceritakan kepada ibu dan teman saya.

"Kalau bukan siluman, itu teluh yang dikirim orang," kata ibu temen saya waktu itu.

Jujur, waktu itu saya masih setengah percaya jika yang dilihat tadi adalah makhluk gaib atau semacamnya. Karena waktu itu saya tidak merasa merinding. 

"Katanya kalau ada makhluk gaib kita merinding?" pikir saya waktu itu.

Jika itu teluh, berati di desa saya ada yang bermain-main dengan ilmu santet dan itu terasa lebih tidak masuk akal. Karena setahu saya, kampung kami bersih dari hal-hal itu. 

Seminggu kemudian saya pulang ke rumah. Karena saya tinggal di kost-kostan dan pulang seminggu sekali. Kejadian itu saya ceritakan ke keluarga dan ternyata, kakak saya yang waktu pagi itu ada di empang (kolam ikan) juga melihat bola api yang saya lihat. Meskipun demikian, misteri tentang bola api tak terpecahkan sampai sekarang.

Apa sebenarnya bola api itu?

Setelah saya ceritakan kepada teman-teman saya, banyak yang bilang itu adalah Banaspati. 

Menurut wikipedia Banaspati adalah sebutan bagi hantu atau roh jahat dengan ilmu hitam tingkat tinggi yang memiliki wujud seperti api dan berelemen utama api. Sosoknya bisa mengambil bentuk bola api atau pusaran api. Hantu ini biasanya terbang rendah dari satu tempat ke yang tempat lain dengan mengambil rupa layaknya. Dikabarkan, Banaspati akan membakar manusia yang mengusiknya. Roh jahat ini sering ditemukan di daerah Pulau Jawa dan Kalimantan.

Entah Banaspati atau bukan, sebenarnya hal itu tidak berpengaruh apa pun terhadap kehidupan saya. Alhamdulillah hingga saat ini saya baik-baik saja. Walaupun kejadian itu tak bisa saya lupakan dan kadang penasaran.

Merujuk pengertian Banaspati menurut wikipedia. Sepertinya yang saya lihat memang Banaspati. Sebab terbangnya melayang, bukan jatuh dari langit. Jika dari langit bisa saja itu meteor bukan? 

Bukankah Allah SWT selain menciptakan manusia, juga menciptakan makhluk bernama Jin? Jadi mungkin yang ane lihat, adalah salah satu dari makhluk itu. Entah Jin Islam atau Kafir, Wallahu a'lam bish-shawabi. 

Lantas, menurut sahabat kompasianer, apakah yang saya lihat itu?

Punya pendapat lain? Semoga berkenan berbagi pengalamannya. Terima kadih dan salam hangat.

Mutia AH
Ruji, 29 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun