Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Surat Tak Harap Balasan

24 Mei 2021   08:31 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:59 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari Pixabay

Aku tahu, kau tak mengingat itu, tetapi aku mengerti dan memahami dari sikapmu. Kau begitu mencintai meski tanpa kata-kata manis dan romantis.

Su
Jangan tanya mengapa aku menulis surat untukmu. Aku hanya mengungkapkan apa yang kurasa dan meraciknya sedikit di kepala. Ah, ternyata lebih mudah meracik bumbu dan memasak dari pada berolah kata.

Su
Aku ingin aku dan kamu selamanya menjadi kita.
Seperti cahaya dengan terang
seperti air dengan hujan
dan seperti, seperti hal lain yang lekat dan rapat tak tersekat.

Su
Cukup sekian suratku. Semoga cinta kita tak pernah sekian meski tubuh kita telah terbungkus kain kafan. Keikhlasan kita untuk saling mencintai dan menerima berawal dari bismillah terucap saat kau menghalalkan hubungan. Semoga terikat rasa saling sayang hingga kelak kita ke janah.
Aamiin

Meski tak terucap cinta terungkap lewat sikap.

yang mencintaimu apa adanya

tak perlu kusebut nama sekadar menghindu aroma, kau tahu siapa aku

Ruang Cinta
Malam, Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun