Mohon tunggu...
Mutia AH
Mutia AH Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Fiksi

Menulis yang ringan dan positif

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu di Panggil, Ibu

22 Desember 2020   14:13 Diperbarui: 22 Desember 2020   14:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rindu di Panggil Ibu

rumah kini sepi
tak ada celoteh bayi
kelakar lucu canda anak dan cucu
apa mereka lupa?
pulang atau sekadar memberi kabar lewat bicara dari ujung telepon genggam

dulu
kantor pos tutup di hari minggu
hingga surat kerap datang terlambat
kini TELEGRAM sudah tak jaman
pesan singkat cukup lewat whatsaapan namun kau bilang di kampung tak nyambung internetan
gagal konek
jaringan di luar jangkauan

Nak,
kenapa waktu siangmu habis di pabrik?
tersisa malam untuk senangkan istri
sabtu minggu, perhatian untuk anak-anakmu

Nak, dengarlah!
tak banyak yang ku mau
Aku hanya rindu di panggil, ibu
tidakkah kau rindu? 

Ruji, 22 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun