Menurut saya manfaatnya banyak, salah satunya adalah untuk menguatkan gagasan cerita. Jika kita menciptakan karakter tokoh yang kuat, besar kemungkinan cerita kita pun akan diingat banyak orang. Bahkan pembaca akan jatuh cinta pada tokoh yang kita buat. Seperti halnya tokoh Dilan, Natan, Bela, Edward dll. Tanpa menyebutkan judul buku dan film tersebut sudah tahu kan tokoh-tokoh yang saya sebutkan tadi?
Setelah sesi itu selesai kemudian, Pembicaraan kembali melanjutkan materi yaitu mengenai trik membuat tokoh. Yaitu dengan membuat lembar karakter. Jadi setiap tokoh dibuat detail keterangan mengenai karakternya. Jika ada lima tokoh dalam cerita itu artinya kita membuat lima lembar keterangan tokoh. Hal ini untuk menjaga konsistensi karakter tokoh dalam cerita kita.
Dari sini, saya berkesimpulan bahwa beliau adalah seseorang yang, teliti, ulet dan konsisten. Segala sesuatunya telah diperhitungkan dengan baik.
Beliau pun mengatakan bahwa tidak semua penulis suka membuat kerangka dulu dalam menulis. Langsung eksekusi saat ide lahir di kepala. Hal ini juga yang sering saya lakukan. Namun demikian, sering kali saya menemukan hambatan di tengah jalan. Sebab tiba-tiba, ide melayang entah ke mana. Sementara otak sudah kehabisan energi untuk melanjutkan. Akhirnya naskah mangkrak dalam catatan.
Selanjutnya setelah pemberian materi kedua, beliau juga menyisipkan bedah cerpen milik Ayah Tuah (Matinya Seorang Buruh), Hennie Triana (Panggil Aku Amira) dan Y. Edward Horas (Upil), yang beliau berikan dalam bentuk catatan Pdf.
Sesi terakhir dari kelas ini, beliau kemudian memberi tugas atau pertanyaan untuk anggota, yaitu:
(1) Andaikan teman-teman menulis cerpen, siapa orang terdekat yang ingin Anda jadikan tokoh dalam cerita?
(2) Anggap saja Anda pernah mencipta tokoh dalam cerita. Nah, apa saja yang Anda gambarkan dalam deskripsi terkait tokoh yang Anda ciptakan?
Seperti pertanyaannya pertama, setiap anggota begitu antusias menjawab. Bahkan mereka menggambarkan detail karakter tokoh-tokohnya.
Speechless, beliau begitu hangat menanggapi setiap jawaban dari anggota. Saya yakin, mereka yang mendapat tanggapan dari beliau pasti semangatnya melonjak sampai sembilan puluh persen.
Satu catatan terakhir saya dari kelas ini adalah bahwa benar adanya pepatah yang mengatakan bahwa 'Padi kian berisi kian merunduk.' Itu yang saya lihat dan rasakan dari beliau-beliau para penulis hebat di kelas Menulis Bersama KPB dan KP.