Pada langit seusai hujan yang luruh
kau tersenyum serupa
Lengkung pelangi
Cantik
Indah
Berseri
Kau bergumam kemudian sumringah, kembali menyungging senyum.
"Kau lihat, langit terlihat sangat biru," katamu padaku. Membuat kedua mata ini sontak mengamati, hamparan biru dengan hiasan awan putih bersih.
"Sesuatu yang biasa terjadi membuat kita lupa untuk mensyukuri. Setelah tiada, baru dirasa arti hadirnya. Seperti adaku," ucapmu kala itu.
"bukan sekarang tetapi nanti," ucapmu kemudian pergi.
Sendiri, sesuai hujan berhenti. Aku terkenang kehadiranmu yang kini tiada lagi di sisi.
Ruji, 15 Desembe 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H