Rodericus Aretha Marcel Grandivo (Mahasiswa), Dr. Eka Titi Andaryani, S.Pd., M.Pd., Dr (Dosen Pengampu)
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DI SEKOLAH DASAR
Pendidikan seni merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang termasuk dalam satu bagian dari kurikulum merdeka. Diwajibkannya mata pelajaran seni ini awalnya bertujuan supaya para siswa tak hanya mengembangkan otak sebelah kiri mereka saja tetapi juga bagian kanan otak mereka. Keseimbangan proses pembelajaran ini dapat melahirkan generasi bangsa yang melek terhadap IPTEK, memiliki keimanan yang kuat, serta memiliki budi pekerti yang baik.
Pendidikan seni di sekolah merupakan sarana atau wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan kesenangan dan kreativitas melalui aspek-aspek seni, seperti gerak (tari), suara (music), dan juga warna (lukis). Selain sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan kreativitas peserta didik, pendidikan seni juga mampu mengembangkan 3 ranah berpikir, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tak hanya itu, pendidikan seni juga berfungsi sebagai rumah produksi yang mampu menghasilkan produk budaya dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.
Pembelajaran seni dalam ranah kognitif harus mencakup pemahama, pengertian, analisis, dan juga evaluasi. Pada pembelajaran seni di ranah afektif, pembelajaran seni harus menumbuhkan minat, menghargai, menghayati, kemampuan bekerja sama serta jiwa seni. Sedangkan untuk pembelajaran seni dalam rana psikomotorik, pembelajaran seni harus mencakup seluruh kemampuan seni seperti mencipta, meraga, dan mengekspresikan seni.
Beberapa cabang seni telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan kognitif siswa, salah satunya adalah seni music. Menurut Nasution, 2016 jika anak-anak mendengarkan irama music yang lembut dan menenangkan, music dapat meningkatkan kemampuan otak mereka. Tak hanya seni music, seni rupa pun juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh (Mayar dkk., 2022) menunjukan bahwa melukis jari atau finger painting membantu anak usia dini menjadi lebih kreatif dan mandiri.
Pada aspek psikomotorik kegiatan seni sangat berperan penting dalam rangka pengembangannya. Melalui kegiatan seni, peserta didik mampu meningkatkan hal-hal seperti kreativitas, imajinasi bahkan keterampilan sosial yang berhubungan dengan keterampilan kognitif dan psikomotorik.
Bisa disimpulkan bahwa pembelajaran seni di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sangatlah diperlukan. Pembelajaran seni yang dilakukan dengan benar akan mampu mengasah 3 aspek berpikir (kognitif, afektif, dan psikomotorik) siswa. Upaya yang dilakukan pemerintah dengan mewajibkan mata pelajaran seni budaya di sekolah dasar menurut saya sudah sangat tepat untuk dilakukan, melihat keuntungan-keuntungan yang diberikan sangat membantu tumbuh kembang peserta didik.
REFERENSI
BILLAH, Siti Robietha Luqqy; FARUQ, Ahmad Khuza'i; THORIQ, Adhe Irham. Urgensi Pendidikan Seni terhadap Perkembangan Aspek Berpikir Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siswa. Jurnal Pendidikan : Riset dan Konseptual, [S.l.], v. 8, n. 1, p. 181-186, jan. 2024. ISSN 2598-2877. Available at: . Date accessed: 23 oct. 2024. doi: https://doi.org/10.28926/riset_konseptual.v8i1.958 .
https://www.beritamagelang.id/kolom/pentingnya-pendidikan-seni-di-sekolahÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI