Kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja yang melanggar norma sosial, hukum, dan moral. Fenomena ini mencakup berbagai tindakan seperti tawuran, pergaulan bebas, hingga penyalahgunaan narkoba. Kenakalan remaja terjadi akibat berbagai faktor, di antaranya lingkungan pergaulan yang buruk, kurangnya pengawasan orang tua, serta tekanan psikologis yang dialami remaja dalam proses pencarian jati diri. Masa remaja adalah masa transisi yang penuh dengan tantangan, di mana mereka rentan terhadap pengaruh negatif jika tidak didampingi dengan baik.
     Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial juga berkontribusi terhadap peningkatan kenakalan remaja. Kemudahan akses informasi yang tidak terbatas sering kali membuat remaja terpapar konten-konten yang tidak sesuai dengan usia mereka. Tanpa bimbingan yang memadai, mereka bisa meniru perilaku yang mereka lihat di media, seperti tindakan kekerasan atau pergaulan yang tidak sehat. Hal ini semakin diperparah dengan adanya tekanan dari teman sebaya, di mana remaja sering kali merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan kelompok agar diterima.Â
     Upaya pencegahan kenakalan remaja harus melibatkan peran aktif dari berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Orang tua perlu memberikan perhatian lebih dan menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka. Di sisi lain, sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter remaja, bukan hanya akademik. Masyarakat juga dapat berperan melalui program-program sosial yang positif dan membangun. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan kenakalan remaja dapat diminimalisir, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H