Mohon tunggu...
Mutia Khaira Azizah
Mutia Khaira Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semua dari Kita Adalah Santri

24 Oktober 2024   16:56 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:53 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Freepik.com

"Barang siapa dikehendaki Allah Swt dengan kebaikan (dunia dan akhirat) maka Allah akan memahamkannya dalam (urusan) agama." (HR. Bukhari dan Muslim).

Setiap tanggal 22 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Santri. Hari yang ditetapkan untuk menghormati perjuangan santri dan ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini memiliki makna yang mendalam. Lebih dari sekadar perayaan, Hari Santri juga mengajak kita untuk merenungkan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki potensi untuk menjadi santri dalam arti yang lebih luas. Mengapa demikian?

Seringkali disebutkan bahwa santri adalah mereka yang menuntut ilmu di pesantren. Padahal lebih dari itu, santri sejati adalah mereka yang memiliki komitmen untuk menuntut ilmu, mengamalkan ajaran agama sesuai dengan yang dimilikinya, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Dalam diri kita semua, terdapat sifat-sifat yang mencerminkan karakter santri.

Baca juga: Cetak Generasi Unggul, LAZ Al Azhar Lepas 211 Santri RGI

Santri dikenal karena tekadnya untuk menuntut ilmu. Setiap individu, dalam konteks kehidupan sehari-hari, juga dituntut untuk terus belajar, baik dari buku, pengalaman hidup atau lingkungan. Semangat belajar ini adalah salah satu sifat utama yang perlu kita miliki. Santri diajarkan untuk memiliki keteguhan iman dan akhlak yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga bisa menunjukkan nilai-nilai kebaikan. Ini adalah bagian dari menjadi santri dalam arti yang lebih luas, yaitu menjaga integritas dalam tindakan kita.

Hari Santri seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus istiqomah menerapkan nilai-nilai santri dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak perlu berada di pesantren untuk menjadi santri. Cukup menjadi pribadi yang berakhlak baik, semangat belajar agama dan ilmu pengetahuan. Dalam setiap tindakan kecil, mulai dari bersikap ramah, menolong sesama, senang bersedekah, mengamalkan sunah-sunah Rasul, hingga terus belajar, kita dapat mengekspresikan sifat-sifat santri.

Itulah mengapa, Hari Santri diperingati bukan sekadar untuk orang-orang yang ada di dalam pesantren, tetapi untuk kita semua yang berjiwa santri. Peringatan Hari Santri juga bukan sekadar perayaan, tetapi bagian dari momentum untuk menghidupkan kembali semangat belajar dan bertumbuh sesuai dengan ajaran agama Islam.

Selamat Hari Santri! Dalam perjalanan hidup ini, kita semua adalah santri. Semangat belajar dan terus bertumbuh. Bersama santri, kita banggakan NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun