Yang menjadi titik permasalahannya adalah informasi yang kita dapat dari AI biasanya tidak tertera sumbernya berasal dari mana, apakah rujukan tersebut valid atau sebatas gosip bahkan informasi hoaks. Jika ini terus dibiarkan mana tentunya akan terjadi penurunan kualitas SDM yang menyebabkan kemunduran umat manusia. Bahkan hingga titik dimana adanya kebiasan dalam informasi yang beredar di public.
Lalu bagaimana kita mengantisipasi hal ini agar tidak terjadi? Salah satu solusinya adalah dengan adanya perundang-undangan yang ketat. Setiap perusahaan pendiri AI perlu mengikuti seluruh rangkaian syarat dan persetujuan yang rumit sehingga bisa menghalau terjadinya pelanggaran.Â
Tidak hanya itu, kita sebagai pengguna juga harus mulai mempersiapkan diri dengan meningkatkan kemampuan diri. Dan jangan mencerna data yang dihasilkan AI secara mentah-mentah untuk menghindari ketergantungan terhadap AI.Â
Secanggih apapun AI tentunya tidak akan bisa disamakan dengan kemampuan otak yang manusia miliki, namun hal ini hanya bisa direalisasikan jika kita sendiri mau mengubah diri kita menjadi lebih baik.
Yuk! Zakat, infak, dan sedekah bersama LAZ Al Azhar. Hadirkan kebahagiaan dan kebermanfaatan yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H