Kata "Korupsi" pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita. Untuk lebih jelasnya korupsi adalah penyalahgunaan uang milik negara untuk kepentingan pribadi individu dan bahkan kelompok. Komisi Pemberantasan Korupsi atau disingkat KPK adalah badan yang dibentuk untuk menangani tindak pidana korupsi di Indonesia.
Kita dapat melihat berita mengenai kasus korupsi di Indonesia yang bisa terbilang banyak. Kasus korupsi yang dilakukan oleh para koruptor ini umumnya bisa dengan mudah terjadi karena kurangnya integritas pada setiap individu yang berada di pemerintahan.Â
Hal ini juga didorong oleh tingkat kesejahteraan yang rendah sehingga banyak pegawai negeri atau ASN yeng lebih memilih untuk mengambil keuntungan tersendiri dari uang milik negara dan menggunakannya untuk diri sendiri. Bahkan tak jarang karena kasus korupsi yang begitu besar, mengorbankan warga dan daerahnya seperti anggaran dana yang tadinya direncanakan untuk pembangunan jalan raya malah dikorupsi sehingga jalan yang sudah rusak tidak diperbaiki hingga bertahun tahun lamanya.
"Ketidakpedulian masyarakat adalah tempat berkembang biak terbaik bagi korupsi untuk tumbuh" -Delia Ferreira, ketua Transparency International.
Merujuk kutipan di atas maka menjadi tugas bagi para pendidik terutama untuk mendidik generasi muda bangsa Indonesia untuk peduli pada kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Mendidik generasi muda bangsa bukan hanya sebatas tugas seorang guru, tetapi orang tua dan masyarakat lingkungan sekitar juga berperan penting dalam penanaman nilai moral dan kepribadian seorang anak yang akan tumbuh dewasa.
Bagaimana cara menanamkan nilai nilai dasar kepedulian dan kejujuran dalam kehidupan bersamaan dengan pembasmian kasus korupsi di Indonesia kepada remaja remaja di Indonesia? mari kita ulas.
- Mengajarkan kepada anak anak sedari dini tentang sikap moral yang baik
Anak-anak yang mulai memasuki masa peralihan menuju dewasa cenderung mengingat dan mewujudkan tindakan/perilaku yang sering dilihatnya. Mengajarkan dan memberi contoh tentang bagaimana pentingnya bersikap jujur dan peduli terhadap  sesama sedari dini adalah hal yang tepat untuk dilakukan. Para generasi muda yang dididik dengan sikap yang baik dan lingkungan tempat tumbuh yang baik akan menghasilkan generasi muda Indonesia yang baik pula.
- Menerapkan sistem pemberian reward sebagai bentuk respon positif
Salah satu hal yang paling disukai anak-anak bahkan remaja adalah hadiah. Memberikan sebuah hadiah dalam bentuk reward bagi yang melakukan perbuatan baik juga merupakan cara yang efektif untuk mendidik dan memberikan respon yang lebih baik dibanding menerapkan hukuman bagi mereka yang berbuat kesalahan.Â
Contoh sederhananya seperti jujur kepada guru tentang kesalahan yang diperbuat. Anak-anak yang pada awalnya tertarik melakukan perbuatan baik karena mengharapkan hadiah/reward nantinya akan mulai terbiasa tanpa sadar melakukan hal yang sudah dipraktekkan sejak kecil bahkan setelah mereka menginjak usia dewasa, itulah yang disebut dengan pembiasaan.
- Mulai memberikan tanggungjawab kecil
Pada saat menginjak masa remaja, tidak sedikit dari mereka yang merasa dirinya telah dewasa. Para orangtua dapat mengajarkan kepada anaknya bagaimana cara bertanggung jawab atas sesuatu yang dipercayakan kepada mereka dimulai dengan tanggungjawab kecil. Misalnya seperti meminta tolong untuk membelikan sejumlah barang di toko lalu memberikan sejumlah uang, dari sini orangtua dapat mulai melatih kejujuran anak-anaknya dan tanggungjawab pada anaknya.
Dengan melakukan pembiasaan sikap yang baik sejak kecil, hal hal tersebut akan tertanam hingga usia dewasa. Disinilah kita bisa melihat pentingnya peran orangtua selain guru untuk membentuk perilaku dan kepribadian seorang anak. Dengan berbagai upaya yang dilakukan untuk mendidik generasi muda bangsa Indonesia diharapkan kedepannya bangsa kita akan dapat terbebas dari korupsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H