Mohon tunggu...
Mutia Dini fitriyani
Mutia Dini fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi membaca dan sangat tertarik pada bidang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perbankan Syariah dalam Mendorong Social Impact Economic Growth (SIEG) di Indonesia

2 Juli 2024   07:20 Diperbarui: 2 Juli 2024   07:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, Indonesia mencari jalur inovatif untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Salah satu solusi yang muncul dengan potensi besar adalah perbankan syariah. Lebih dari sekadar institusi keuangan, perbankan syariah di Indonesia kini menjadi motor penggerak utama dalam mendorong Social Impact Economic Growth (SIEG). 

Dengan prinsip-prinsip yang mengedepankan keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial, perbankan syariah tidak hanya mengakumulasi kekayaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup. 

Bagaimana sektor ini berhasil menyelaraskan tujuan ekonomi dengan nilai-nilai sosial, dan apa dampaknya bagi masa depan perekonomian Indonesia? Artikel ini akan mengulas peran strategis perbankan syariah dalam transformasi ekonomi yang lebih adil dan inklusif.
Social Impact Economic Growth (SIEG) merujuk pada konsep yang menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan dampak sosial positif. Ini adalah pendekatan yang mengakui bahwa aktivitas ekonomi tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial tetapi juga harus menciptakan manfaat sosial yang luas. 

Pengertian ini mencakup beberapa aspek seperti Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan, Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Pengurangan Ketimpangan dan Pemberdayaan Komunitas, Inovasi Sosial serta Kerjasama Antar Sektor.
SIEG menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang murni tidak cukup jika tidak disertai dengan peningkatan kondisi sosial. Ini adalah pendekatan yang melihat pertumbuhan ekonomi sebagai alat untuk mencapai kesejahteraan yang lebih besar dan keadilan sosial.

Dikutip Pada siaran pers Bank Indonesia (BI) Pada 25 Juni 2024. Deputi Gubernur BI, Juda Agung, menyampaikan peran strategis Indonesia dalam mendorong kemajuan ekonomi syariah terutama penguatan ekosistem halal menuju Indonesia sebagai pusat industri halal dunia sudah mendapatkan pengakuan. 

Hal ini tecermin dari rilis State of Global Islamic Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 3 dalam Global Islamic Economy Score 2023. Ekspansi eksyar dari sisi pembiayaan juga ditunjukkan oleh pertumbuhan pembiayaan syariah pada Mei 2024 yang tumbuh tinggi mencapai 14,07% (yoy), lebih tinggi dari pembiayaan konvensional yang tumbuh 12,15% (yoy).
Sejalan dengan itu, Deputi Komisioner Pengawasan Bank Pemerintah dan Syariah OJK, Defri Andri mengapresiasi kolaborasi penyelenggaraan Bulan Pembiayaan Syariah yang diharapkan dapat mendorong peningkatan skala usaha dan pertumbuhan porsi pembiayaan syariah. 

Pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia terus meningkat menjadi 7,38%, dengan pertumbuhan aset mencapai 9,71% atau Rp892,97 triliun pada Maret 2024. OJK telah menerbitkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia 2023-2027 (RP3SI) dengan tema “Bank Syariah yang Unggul untuk Masyarakat yang Sejahtera". 

Adapun penguatan diferensiasi produk dan layanan perbankan syariah didorong dengan strategi Pengembangan Keunikan Produk Syariah. Salah satu produk yang dikembangkan adalah Cash Waqf Link Deposit (CWLD) yang berbasis wakaf uang temporer melalui sinergi perbankan syariah dengan keuangan sosial syariah.
Sektor perbankan syariah di Indonesia telah berhasil menyelaraskan tujuan ekonomi dengan nilai-nilai sosial melalui penerapan prinsip-prinsip syariah yang menekankan keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial. Berikut adalah cara bagaimana perbankan syariah mencapai keseimbangan ini dan dampaknya bagi masa depan perekonomian Indonesia:
Penyelarasan Tujuan Ekonomi dengan Nilai-Nilai Sosial
1. Larangan Riba :
   - Perbankan syariah melarang riba (bunga), sehingga transaksi keuangan berbasis pada prinsip bagi hasil (profit-sharing) seperti mudharabah dan musyarakah. Ini mendorong keuntungan yang adil dan berasal dari aktivitas ekonomi yang produktif.
2. Prinsip Bagi Hasil :
   - Produk seperti mudharabah (kemitraan) dan musyarakah (kerjasama) membagi risiko dan keuntungan secara adil antara bank dan nasabah. Ini mendorong keterlibatan aktif dalam proyek-proyek produktif dan mengurangi risiko spekulasi.
3. Investasi dalam Sektor Riil :
   - Fokus pada investasi dalam sektor riil seperti pertanian, manufaktur, dan jasa, yang berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
4. Pembiayaan yang Halal dan Thayyib :
   - Pembiayaan hanya diberikan kepada proyek dan bisnis yang halal (sesuai syariah) dan thayyib (baik dan bermanfaat), memastikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
5. Tanggung Jawab Sosial (CSR) :
   - Perbankan syariah menyisihkan sebagian keuntungan untuk zakat, infaq, dan sedekah, yang digunakan untuk program sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
6. Kepatuhan terhadap Prinsip Syariah :
   - Setiap produk dan layanan diperiksa oleh Dewan Pengawas Syariah untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, yang mencakup keadilan, transparansi, dan tanggung jawab sosial.
Dengan mengintegrasikan tujuan ekonomi dan nilai-nilai sosial, perbankan syariah di Indonesia menyediakan solusi keuangan yang adil dan beretika, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dampaknya terhadap masa depan perekonomian Indonesia adalah menciptakan stabilitas, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan.

Perbankan syariah telah menjadi bagian penting dari sistem keuangan Indonesia, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak sosial yang positif. 

Dalam beberapa tahun terakhir, perbankan syariah telah menunjukkan kinerja yang baik dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, terutama melalui pengembangan model evaluasi dampak sosial program pembiayaan mikro syariah dan strategi pemberdayaan ekonomi berbasis usaha kecil dan menengah. 

Dalam beberapa penelitian, perbankan syariah telah ditemukan memiliki peranan khusus dalam menghadapi masalah sosial ekonomi, seperti saat ini, dengan berbagai upaya perbankan syariah dalam mengatasi masalah sosial ekonomi yang terjadi di masyarakat.
Perbankan syariah dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui beberapa mekanisme. Dampak bagi Masa Depan Perekonomian Indonesia adalah :
Pertama, perbankan syariah mempromosikan inklusi keuangan dengan memberikan akses ke layanan perbankan kepada masyarakat yang mungkin menolak menggunakan bank konvensional karena alasan agama. Dengan lebih banyak orang yang memiliki akses ke perbankan, investasi dan konsumsi dapat meningkat, mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kedua, prinsip perbankan syariah yang berbasis pada bagi hasil dan risiko bersama menciptakan stabilitas finansial yang lebih baik. Ini dapat mengurangi risiko sistemik dalam sektor perbankan dan mengurangi kemungkinan krisis keuangan, yang pada gilirannya memberikan lingkungan yang lebih stabil untuk pertumbuhan ekonomi.
Ketiga, perbankan syariah berkontribusi pada pengembangan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) melalui pembiayaan yang lebih mudah dan lebih terjangkau. UKM sering kali menjadi tulang punggung perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, dan peningkatan akses ke pembiayaan dapat mendorong pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Keempat, investasi berbasis syariah cenderung mendukung proyek-proyek yang berkelanjutan dan etis, termasuk infrastruktur dan pembangunan komunitas. Investasi ini dapat menghasilkan dampak jangka panjang yang positif pada perekonomian melalui penciptaan infrastruktur yang lebih baik dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan mengintegrasikan tujuan ekonomi dan nilai-nilai sosial, perbankan syariah di Indonesia menyediakan solusi keuangan yang adil dan beretika, serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dampaknya terhadap masa depan perekonomian Indonesia adalah menciptakan stabilitas, meningkatkan kesejahteraan sosial, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan.
Saran untuk Perbankan Syariah dalam Mendorong Social Impact Economic Growth (SIEG) di Indonesia secara singkat adalah sebagai berikut:
Perbankan Syariah di Indonesia harus meningkatkan kinerja keuangan, terutama dalam meningkatkan total aset yang dimiliki oleh bank syariah. Hal ini dapat dilakukan dengan lebih efisien dalam alokasi dana pihak ketiga (DPK) ke dalam pinjaman. Selain itu, perbankan syariah harus memegang peranan penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia dengan meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun