Generasi Strawberry adalah istilah yang menggambarkan generasi muda saat ini, khususnya Gen Z, yang dikenal kreatif tetapi sering kali rentan terhadap tekanan. Layaknya buah stroberi yang tampak indah di luar tetapi cepat membusuk di dalam, generasi ini menghadapi berbagai tantangan mental yang dipengaruhi oleh zaman, pendidikan, dan lingkungan. Menurut Profesor Reinaldo dalam bukunya "Strawberry Generation," kelompok ini memiliki banyak ide namun kesulitan dalam pelaksanaannya, sering merasa tertekan saat menghadapi kenyataan hidup.
Perbedaan mencolok terlihat antara generasi sekarang dan generasi sebelumnya. Dulu, mahasiswa harus berjuang keras untuk mencapai tujuan, sementara kini banyak yang merasa terbebani hanya oleh tantangan kecil. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian dan kemauan yang kuat sangat penting untuk meraih kesuksesan. Dalam riset dengan beberapa mahasiswa, ditemukan bahwa tanpa semangat yang tinggi, hasil yang dicapai cenderung mengecewakan.
Generasi Strawberry juga menghadapi fenomena "sandwich generation," di mana mereka harus memenuhi tuntutan dari berbagai sisi, baik dari keluarga maupun lingkungan. Pola asuh orang tua sangat berpengaruh dalam perkembangan mental generasi ini. Menurut para psikolog, orang tua yang membiarkan anak belajar dari pengalaman, meskipun harus menghadapi kegagalan, akan membentuk karakter yang lebih kuat. Namun, banyak orang tua yang terlalu melindungi anak-anak mereka, menciptakan ketergantungan yang menghambat kemandirian.
Kemajuan teknologi juga berperan besar dalam membentuk karakter generasi ini. Banyak yang terjebak dalam kecanduan gadget, menghindari tantangan langsung. Bagi mahasiswa, penting untuk mengenali potensi diri dan belajar untuk bersikap tegas serta mandiri dalam pengambilan keputusan. Lingkungan yang positif dan dukungan dari teman-teman sangat berpengaruh dalam perkembangan karakter mereka.
Secara keseluruhan, generasi Strawberry memiliki potensi besar untuk berkembang, tetapi mereka perlu menyikapi tantangan yang ada dengan bijak. Pendidikan terbaik dimulai dari rumah, dan sebagai generasi yang akan menjadi orang tua, penting untuk mendukung satu sama lain dalam menghadapi kesulitan. Menghargai setiap pencapaian, sekecil apapun, adalah langkah penting menuju kesuksesan di masa depan. Dengan sikap yang tepat, generasi ini dapat berkontribusi positif di masyarakat dan mencapai tujuan mereka secara efektif.
Meutia Cahyaningtias 23010400186
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H