Tujuan teori konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme eksogenus berpendapat bahwa pembangunan kembali struktur-struktur yang ada di dunia luar diperlukan untuk penguasaan pengetahuan. Pandangan ini menekankan pengaruh lingkungan luar yang signifikan terhadap pembentukan pengetahuan, yang mencakup pengalaman, pengajaran, dan pengamatan terhadap model-model yang ada.Â
Dalam situasi seperti ini, individu secara aktif membangun pemahaman mereka, tetapi proses ini sangat dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan lingkungan luar. Oleh karena itu, konstruktivisme eksogenus menekankan betapa pentingnya pengalaman eksternal dalam membentuk pemahaman individu. Â
Konstruktivisme endogenus mengutamakan koordinasi tindakan sebelumnya daripada pengaruh informasi lingkungan. Oleh karena itu, pengetahuan tidak hanya merupakan representasi dari dunia luar yang dipahami melalui pengalaman, instruksi, atau interaksi sosial. Sebaliknya, pengetahuan tumbuh melalui aktivitas kognitif yang melibatkan proses abstraksi dan mengikuti pola yang umum.
Konstruktivisme endogenus berguna untuk menilai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi secara terstruktur, mulai dari konsep dasar hingga yang lebih kompleks. Ini membantu guru memahami bagaimana siswa membangun pengetahuan mereka dari dasar hingga tingkat yang lebih tinggi.
Selain itu, teori ini menyatakan bahwa interaksi interpersonal (interaksi dengan lingkungan sosial) dan internalisasi (internalisasi diri) adalah langkah pertama dalam perolehan kognitif seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H